Biasanya, sebelum acara dimulai, ada sesi "pencarian jodoh" yang melibatkan pihak keluarga dari kedua belah pihak.
BACA JUGA:Bagaimana Alam Membentuk Kehidupan Suku Ot Danum? Temukan Jawabannya!
Proses ini dilakukan melalui serangkaian negosiasi antara keluarga pengantin pria dan wanita mengenai mahar yang akan diberikan.
Setelah proses ini selesai, upacara pernikahan dilanjutkan dengan prosesi adat yang penuh dengan tradisi, seperti pemberian sembako, pemberian tanda penghormatan antara keluarga, serta doa bersama untuk memohon berkah dan kesejahteraan dalam kehidupan berumah tangga pasangan yang baru menikah.
3. Upacara Syukur: Sangihe-Talaud
Selain upacara besar yang terkait dengan kematian dan pernikahan, masyarakat Minahasa juga mengadakan upacara syukur atau "Sangihe-Talaud" sebagai bentuk rasa terima kasih kepada Tuhan atas hasil panen atau pencapaian tertentu.
Upacara ini dilaksanakan setelah musim panen, di mana seluruh komunitas berkumpul untuk memberi penghormatan kepada alam dan dewa-dewa yang dianggap sebagai pemberi berkah.
BACA JUGA:Mengapa Tarian Tradisional Suku Ot Danum Penuh Makna dan Pesona? Ini Penjelasannya!
Dalam upacara ini, masyarakat Minahasa menyajikan hasil bumi, seperti padi, jagung, dan buah-buahan sebagai persembahan.
Mereka juga mengadakan tarian adat yang menggambarkan kegembiraan serta rasa syukur atas rezeki yang telah diperoleh.
4. Tarian Adat: Tari Dances of Minahasa
Selain upacara besar, tari-tarian juga menjadi bagian integral dari tradisi adat Suku Minahasa.
Salah satu tari yang terkenal adalah Tari Dances of Minahasa.
BACA JUGA:Menghadapi Tantangan Modernisasi, Mampukah Suku Ot Danum Tetap Berdiri Teguh?
Tarian ini biasanya dipersembahkan dalam acara-acara adat, seperti pernikahan, penyambutan tamu kehormatan, atau perayaan musim panen.
Tari ini memiliki gerakan yang penuh dengan makna, yang mencerminkan semangat gotong royong dan kebersamaan masyarakat Minahasa.