Sebagian besar sub-suku Dayak masih mempraktikkan kepercayaan leluhur mereka yang dikenal sebagai Kaharingan.
Kepercayaan ini menekankan harmoni antara manusia, alam, dan roh-roh nenek moyang.
BACA JUGA:Suku Enggano, Di Mana Keunikan Budaya Mereka Terletak? Mari Kita Cari Tahu!
Di sisi lain, beberapa komunitas telah beralih ke agama-agama besar seperti Kristen, Katolik, dan Islam, namun tetap mempertahankan tradisi lokal mereka.
Tantangan dan Pelestarian Budaya
Meski memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, sub-suku Dayak menghadapi tantangan besar, terutama dari modernisasi dan perusakan lingkungan.
Banyak hutan yang menjadi rumah mereka tergusur oleh aktivitas penebangan dan perkebunan kelapa sawit.
Akibatnya, tradisi dan gaya hidup Dayak terancam punah.
Namun, berbagai upaya pelestarian sedang dilakukan.
Komunitas Dayak kini semakin aktif dalam mempromosikan budaya mereka melalui festival budaya, seperti Festival Budaya Isen Mulang di Kalimantan Tengah dan Festival Dayak di Kalimantan Barat.
Keberagaman sub-suku Dayak mencerminkan betapa kayanya budaya Indonesia.
Setiap sub-suku memiliki tradisi, seni, dan kepercayaan yang memperkaya warisan budaya bangsa.
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Suku Serawai: Siapa Mereka dan Apa Peranannya dalam Kemerdekaan Indonesia?
Dengan melestarikan budaya mereka, kita tidak hanya menjaga identitas Dayak, tetapi juga merawat salah satu mozaik kebhinnekaan Indonesia.
Suku Dayak adalah cerminan keharmonisan manusia dengan alam yang patut kita teladani.