Bagaimana Tradisi Pernikahan Suku Rejang yang Penuh Makna? Begitu Unik dan Menarik!

Selasa 07-01-2025,00:38 WIB
Reporter : Gelang
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Suku Rejang adalah salah satu suku asli yang mendiami wilayah Provinsi Bengkulu, terutama di bagian pedalaman seperti Kabupaten Rejang Lebong, Lebong, Kepahiang, dan Bengkulu Utara.

Suku ini memiliki warisan budaya yang kaya, mencerminkan kearifan lokal dan kental dengan nilai-nilai tradisional.

Adat dan tradisi Suku Rejang tidak hanya menjadi identitas budaya mereka, tetapi juga menjadi salah satu daya tarik keanekaragaman budaya Indonesia.

Sistem Adat dan Kekerabatan

Suku Rejang menganut sistem kekerabatan patrilineal, di mana garis keturunan diikuti dari pihak ayah.

BACA JUGA:Apakah Anda Tahu Sejarah Menarik Suku Rejang? Temukan Jawabannya!

Struktur adat mereka dikenal dengan istilah "tunggu tubang", yaitu sistem di mana anak perempuan tertua dalam keluarga memiliki tanggung jawab utama menjaga harta warisan dan melanjutkan tradisi keluarga.

Sistem ini bertujuan untuk menjaga keberlanjutan keluarga dan hubungan antaranggota suku.

Di dalam masyarakat Rejang, ada lembaga adat yang disebut “tumenggung” yang berfungsi sebagai pemimpin adat.

Tumenggung bertugas menyelesaikan konflik, mengatur pelaksanaan upacara adat, dan memastikan bahwa tradisi yang diwariskan nenek moyang tetap dilestarikan.

BACA JUGA:Kehidupan Suku Asli di Papua Hidup Bertani di Puncak Pegunungan

Keputusan-keputusan yang diambil oleh pemimpin adat biasanya berdasarkan musyawarah untuk mufakat.

Tradisi Pernikahan

Pernikahan dalam adat Rejang dikenal dengan beberapa tahapan yang sarat makna.

Salah satu tradisi yang menonjol adalah "ngantaran tepak", yaitu prosesi melamar yang dilakukan oleh keluarga laki-laki.

Kategori :