Mata Pencaharian
Awalnya, masyarakat Aneuk Jamee mengandalkan kehidupan dari berkebun dan melaut.
Namun, seiring waktu, banyak dari mereka beralih ke profesi lain seperti berdagang, menjadi pengusaha, atau bekerja di sektor pemerintahan.
BACA JUGA:Menelusuri Gunung Prau: 6 Fakta Sejarah dan Alam yang Memukau
BACA JUGA:Sejarah Perjuangan Bangsa. Dibalik Kemegahan Monumen Pancasila Sakti Ternyata Ada Kisah Tragis Ini
Meskipun mengalami perubahan, mereka tetap menjaga nilai-nilai budaya dan tradisi leluhur yang diwariskan secara turun-temurun.
Distribusi di Kecamatan
Populasi suku Aneuk Jamee tidak terkonsentrasi pada satu daerah tertentu. Mereka menyebar di berbagai kecamatan, seperti Tapaktuan, Labuhan Haji, Sama Dua, Blang Pidie, dan Susoh.
Di Kecamatan Tapaktuan, suku Aneuk Jamee menjadi mayoritas, sementara di Kecamatan Kluet Selatan, komunitas ini banyak ditemukan di wilayah pantai.
BACA JUGA:Mau Tau Sejarah Kramat Gunung Semeru. Ini Ulasan Lengkapnya
BACA JUGA:Menelusuri Gunung Prau: 6 Fakta Sejarah dan Alam yang Memukau
Kehadiran mereka yang tersebar menunjukkan kemampuan beradaptasi yang tinggi dalam berbaur dengan masyarakat sekitar.
Keunikan Budaya
Keanekaragaman budaya terlihat dalam kehidupan sehari-hari suku Aneuk Jamee, seperti pada hari pasar atau Uroe Pekan di Kecamatan Kluet Selatan.
Dalam interaksi pasar, penduduk menggunakan tiga bahasa, yaitu Aceh, Jamee, dan Kluet.
Hal ini mencerminkan toleransi dan keterbukaan yang terjalin di antara berbagai suku.