Awalnya, suku Aneuk Jamee menggantungkan hidup pada pertanian dan melaut. Namun, seiring perkembangan zaman, mereka kini banyak yang bekerja sebagai pengusaha, pedagang, pejabat, dan pegawai negeri.
Meski begitu, mereka tetap mempertahankan adat istiadat dan budaya mereka, berbaur dengan masyarakat Aceh lainnya.
Komunitas di Kecamatan
Suku Aneuk Jamee tersebar di berbagai kecamatan di Aceh Selatan, seperti Blang Pidie, Susoh, Tangan-tangan, Labuhan Haji, dan Sama Dua.
BACA JUGA:Miliki Banyak Suku dan Adat Istiadat. Inilah Fakta Menarik Suku Timor Nusa Tenggara
BACA JUGA:Bagaimana Suku Amungme Menghadapi Dunia Modern? Ini Ceritanya!
Di Kecamatan Tapaktuan, mayoritas penduduk adalah suku Aneuk Jamee, dengan pendatang dari kecamatan lain sebagai pengecualian.
Di Kecamatan Kluet Selatan, khususnya di Mukim Kandang, mereka tinggal di wilayah pesisir, sementara suku Aceh dan Kluet berada di daerah pedalaman.
Keunikan Budaya
Keunikan budaya suku Aneuk Jamee tampak dalam kehidupan sehari-hari, terutama pada hari pasar atau Uroe Pekan di Kecamatan Kluet Selatan.
Di pasar ini, penduduk berkomunikasi dalam tiga bahasa: Aceh, Jamee, dan Kluet.
BACA JUGA:Bagaimana Suku Amungme Menghadapi Dunia Modern? Ini Ceritanya!
BACA JUGA:Benarkah Suku Tidore Masih Mempertahankan Tradisi Lama? Lihat Fakta Menariknya!
Meskipun masing-masing menggunakan bahasa mereka sendiri, mereka tetap dapat saling memahami. Di wilayah ini juga terdapat makam pahlawan Aceh, T. Cut Ali, yang menambah kekayaan sejarah dan budaya lokal.
Suku Aneuk Jamee telah menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat Aceh.
Kehidupan mereka yang harmonis dengan suku-suku lain dan kemampuan beradaptasi tanpa kehilangan identitas budaya menjadikan mereka contoh nyata dari keberagaman dan kekayaan budaya Indonesia.