Kain tenun ini dibentuk menggunakan teknik tradisional dan mempunyai motif yang sarat makna.
Setiap motif dalam tenun ikat umumnya melambangkan interaksi menggunakan alam, leluhur, atau kehidupan sehari-hari.
Proses pembuatannya memakan saat usang dan memerlukan keahlian khusus, membuahkan setiap kain menjadi karya seni yg bernilai tinggi.
6. Kepercayaan Tradisional
BACA JUGA:Menelusuri Keindahan Gunung Mutis yang Ada di Dataran Pulau Timor
Masyarakat Suku Timor mempunyai agama tradisional yang dikenal menjadi "Maromak" atau "Lulik."
Kepercayaan ini berpusat dalam penghormatan pada leluhur dan kekuatan alam.
Ritual-ritual tata cara, misalnya anugerah persembahan pada roh penjaga tanah, masih acapkalikali dilakukan sampai ketika ini.
Meski banyak yang sudah memeluk kepercayaan modern, tradisi ini permanen dilestarikan.
BACA JUGA:Jejak Suku Helong: Perkembangan dari Maluku hingga Pulau Timor
7. Keahlian pada Pertanian
Suku Timor sangat bergantung dalam pertanian menjadi mata pencaharian utama.
Mereka dikenal pakar pada menanam jagung, ubi, dan padi gogo.
Selain itu, rakyat pula memanfaatkan flora lontar buat banyak sekali kebutuhan, misalnya makanan, minuman, sampai bahan bangunan.
Sistem pertanian tradisional mereka mencerminkan interaksi erat menggunakan lingkungan alam.
BACA JUGA:Indahnya Pesona Alam Gunung Mutis, Miliki Pemandangan Sunrise Yang Memukau Di Pulau Timor!