PAGARALAMPOS.COM - Suku Aztec, yang dikenal sebagai salah satu peradaban paling maju di Mesoamerika, memiliki budaya yang sangat kaya akan mitos, ritual, dan kepercayaan.
Salah satu aspek paling kontroversial dari budaya mereka adalah praktik pengorbanan manusia, khususnya persembahan jantung kepada para dewa.
Ritual ini, meski terdengar mengerikan bagi pandangan modern, memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan kosmis menurut kepercayaan Aztec.
Kepercayaan Kosmis dan Ketakutan Akan Akhir Dunia
Suku Aztec meyakini bahwa dunia telah diciptakan dan dihancurkan beberapa kali dalam siklus yang disebut "Matahari."
BACA JUGA:Jejak Sejarah Islam di Pagar Alam: Dari Puyang Awak Hingga Masjid Perdipe
Menurut mitologi mereka, saat ini adalah era Matahari Kelima, dan agar dunia tidak berakhir, dewa-dewa membutuhkan energi untuk tetap menjaga keseimbangan.
Energi tersebut, yang mereka sebut sebagai "chalchiuatl" atau esensi kehidupan, dianggap terkandung dalam darah manusia.
Persembahan jantung manusia menjadi salah satu cara untuk memberikan energi ini kepada para dewa.
Mereka percaya bahwa dengan melakukannya, mereka membantu mencegah bencana besar yang dapat menghancurkan dunia.
BACA JUGA:Penemuan Kota Kuno Maya di Hutan Meksiko: Menelusuri Jejak Sejarah yang Hilang
Ritual Pengorbanan di Puncak Piramida
Ritual pengorbanan biasanya dilakukan di puncak piramida, seperti di Templo Mayor di ibu kota Tenochtitlan.
Upacara ini dipimpin oleh para imam besar yang dipercaya memiliki hubungan khusus dengan para dewa.
Korban, yang sering kali adalah tawanan perang, akan dipersembahkan dalam suasana yang penuh simbolisme.