Memoles Striker Timnas, Perekayasa Bernama Yeom Ki-hun

Rabu 04-12-2024,15:33 WIB
Reporter : Jukik
Editor : Almi

OLEH: Sabpri Piliang

WARTAWAN SENIOR

 

PAGARALAMPOS.COM - DUA gol penyerang (striker) Marselino Ferdinan ke gawang Arab Saudi. Tidak terjadi begitu saja.

Dua umpan 'tarik' Ragnar Oratmangoen (gol pertama), dan Calvin Verdonk (gol kedua) ke arah Marselino Ferdinand, bukan tanpa "engineering" (perekayasaan). Bukan tanpa regulasi. Yeom Ki-hun lah yang memberi 'textbook'.

     Tusukan Oratmangoen, lalu terobosan (breakthrough) Verdonk, sangat tidak mudah. Tak ada egoisme, karena gol sangat dibutuhkan. "Target Man"-nya adalah Marselino Ferdinan.

      Pemain Klub liga utama Belanda (Nijmegen) ini, sambil terjatuh memberi umpan sulit yang berbuah gol ke-2 Timnas Indonesia. Pertandingan versus Arab Saudi, meski menang. Tidaklah mudah. 

BACA JUGA:Jelang Kualifikasi Piala Dunia, Alpian Maskoni Jagokan Timnas Menang!

      Kedua gol tercipta, lewat perjuangan dan teknik bermain yang aduhai. Asisten pelatih Yeom Ki-hun telah menanamkan kepada para penyerang Timnas Indonesia, bermain itu 'goal'nya adalah menang. "The first opportunity", ambil.

     Sentuhan dan pengalaman pelatih 'striker' Yeom Ki-hun, telah mematangkan (maturity) pemain-pemain Indonesia. Terutama "playmaker", seperti Calvin Verdonk, Ragnar Oratmangoen, Ivar Jenner, dan Tom Haye.

      Yeom Ki-hun juga telah mendewasakan Marselo Ferdinan, untuk bermain efisien. Tidak lagi memaksakan ruang sempit sebagai miliknya sendiri. Ruang sempit milik Verdonk terbukti efisien, ketika diumpankan kepada Marselo. Gooll!

      Sebagai penyedia "assist" teratas di Korea League (K-League) selama musim (2015-2016), Yeom Ki-hun telah menjadi ikon yang menjanjikan bagi Timnas Indonesia. Terutama untuk penyerang Marselino Ferdinan, Raffael Struick, dan mungkin ke depan Ole Romeny. 

BACA JUGA:Film Next Goal Wins, Perjuangan Timnas Sepak Bola untuk Naik Kelas

     Pengalaman Yeom Ki-hun sebagai Kapten Timnas Korea Selatan (2014). Di mana "assist"-nya (presisi dan akurat), sering memanjakan "target man". Apa yang diberikan Oratmangoen dan Verdonk kepada Marselino Ferdinan, sebentuk kemanjaan apik.

     Telah lama kita melihat, betapa tumpulnya 'striker' Timnas. Terutama saat-saat peluang gol 80-90 persen didapat. Tidak berbuah gol, karena "kebingungan", mau dioper atau ditendang langsung ke arah gawang. Tak ada panduan.

Kategori :