PAGARALAMPOS.COM - Suku Bugis, yang berasal dari Sulawesi Selatan, dikenal dengan tradisi dan budaya yang kaya.
Salah satu hal yang menarik dari suku ini adalah pandangan mereka mengenai gender.
Tidak seperti kebanyakan budaya yang mengenal dua jenis kelamin, yaitu pria dan wanita, suku Bugis memiliki lima kategori gender yang diakui secara sosial.
Kelima gender ini menunjukkan kompleksitas dan kedalaman cara orang Bugis memahami identitas gender dalam masyarakat mereka.
BACA JUGA:Analisis Arkeologis Penemuan Kota Kuno Maya di Hutan Meksiko: Mengungkap Sejarah yang Tersembunyi
1. Makkunrai (Wanita)
Makunnrai adalah gender yang secara tradisional dianggap sebagai wanita dalam masyarakat Bugis.
Mereka adalah perempuan dengan peran sosial yang mirip dengan kebanyakan budaya di dunia.
Seorang makkunrai diharapkan untuk menikah, mengurus rumah tangga, dan menjalani kehidupan sebagai ibu.
Gender ini menjadi simbol kelembutan dan kewanitaan yang dihormati dalam masyarakat Bugis.
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Bahasa Besemah: Salah Satu Bahasa Tertua di Indonesia!
2. Omakka (Pria)
Omakka adalah pria dalam masyarakat Bugis.
Mereka memiliki peran sebagai kepala keluarga dan pemimpin dalam masyarakat.
Omakka diharapkan untuk bekerja di luar rumah, bertanggung jawab terhadap nafkah keluarga, serta menjadi pelindung dan pengayom bagi istri dan anak-anaknya.