Mereka mengandalkan hasil alam seperti berburu dan berkebun untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Ciri khas dari suku ini adalah tato di seluruh tubuh dan rumah adat yang disebut uma.
Meskipun ada upaya untuk melestarikan kebudayaan Mentawai, suku ini semakin terancam akibat pembangunan infrastruktur dan masuknya budaya asing yang merubah cara hidup mereka.
BACA JUGA:Bukan Cuma Makanan, Tapi Sejarah Bakwan yang Menarik! Tahu Tidak?
3. Suku Anak Dalam (Jambi)
Suku Anak Dalam, yang juga dikenal dengan nama Suku Kubu, adalah kelompok masyarakat yang mendiami hutan-hutan lebat di Provinsi Jambi.
Mereka dikenal sebagai kelompok masyarakat yang nomaden, berpindah-pindah tempat untuk mencari makanan, terutama dengan berburu dan meramu.
Keberadaan suku ini semakin terancam akibat konversi hutan menjadi lahan pertanian dan perkebunan.
Suku Anak Dalam sering kali terlibat dalam konflik dengan perusahaan perkebunan yang mengusir mereka dari tempat tinggal mereka.
BACA JUGA:Apa yang Membuat Kurma Begitu Khas dan Penuh Sejarah? Simak Penjelasannya!
4. Suku Korowai (Papua)
Suku Korowai merupakan salah satu suku terasing yang hidup di pedalaman Papua, tepatnya di daerah hutan hujan tropis yang sangat sulit dijangkau.
Mereka tinggal di rumah pohon yang dibangun tinggi di atas tanah untuk menghindari bahaya dari binatang buas dan serangan musuh.
Masyarakat Korowai masih mempertahankan sistem hidup yang sangat tradisional, bergantung pada berburu, meramu, dan bertani.
Namun, perubahan lingkungan dan keterbatasan akses ke dunia luar menjadikan suku ini semakin terancam punah.
BACA JUGA:Peradaban Suku Maya. Peninggalan Sejarah Terbesar Dunia