Anak-anak Bajau sejak usia dini belajar untuk mengenal laut dengan cara yang sangat alami.
BACA JUGA:Peradaban Suku Maya. Peninggalan Sejarah Terbesar Dunia
Mereka diajarkan oleh orang tua mereka bagaimana cara menangkap ikan, meramu alat tangkap tradisional seperti jaring dan tombak, serta cara mengendalikan perahu tradisional yang mereka sebut "lepa-lepa."
Keterampilan ini, yang mungkin tidak dipelajari di sekolah formal, justru lebih relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka.
Suku Bajau juga memiliki budaya yang kaya yang diwariskan secara lisan.
Anak-anak diajarkan cerita-cerita rakyat, lagu-lagu tradisional, serta nilai-nilai tentang gotong royong, menghormati alam, dan menjaga hubungan baik dengan sesama.
Hal-hal ini sangat penting dalam menjaga keberlangsungan hidup mereka di tengah perubahan zaman yang terus berkembang.
BACA JUGA:7 Ulama yang Terkenal Perjuangannya dalam Sejarah Kemerdekaan Indonesia
Pentingnya Pendidikan Sosial dan Emosional
Selain keterampilan teknis, pendidikan sosial dan emosional juga merupakan bagian penting dari pendidikan anak-anak Bajau.
Mereka diajarkan nilai-nilai seperti kerjasama dalam kelompok, rasa hormat terhadap orang tua, dan pentingnya menjaga hubungan yang harmonis dengan sesama anggota komunitas.
Hal ini terbukti penting, mengingat kehidupan Bajau yang sangat bergantung pada solidaritas sosial dalam menjalani kehidupan sehari-hari di atas laut.
Anak-anak Bajau juga diberi pemahaman tentang bagaimana beradaptasi dengan perubahan cuaca dan tantangan yang datang dari kehidupan laut yang keras.
Mereka diajarkan untuk menghadapi rasa takut, kecemasan, dan juga untuk menghargai setiap keberhasilan kecil yang mereka capai dalam menghadapi tantangan hidup di alam bebas.
BACA JUGA:Mengenang Sumpah Pemuda: Jejak Sejarah dan Makna Persatuan Bangsa pada 28 Oktober 1928
Pendidikan yang Melampaui Sekolah Formal