PAGARALAMPOS.COM - Indonesia tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya, tetapi juga oleh kekayaan sejarahnya yang luar biasa.
Salah satu warisan budaya yang penuh daya tarik adalah Candi Asu, sebuah situs bersejarah yang terletak di Desa Sengi, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Berada di lereng barat Gunung Merapi, candi ini merupakan bagian dari Kompleks Candi Sengi dan menyimpan jejak kejayaan Kerajaan Mataram Kuno.
Asal Usul Nama "Candi Asu"
Nama Candi Asu memiliki makna unik yang dihubungkan dengan dua teori. Teori pertama menyebutkan bahwa arca Nandi di candi ini menyerupai anjing, sehingga masyarakat setempat menyebutnya dengan kata "asu," yang dalam bahasa Jawa berarti anjing.
BACA JUGA:Kopi Kuning Arab Saudi: Keunikan Rasa dan Cerita Sejarah di Baliknya
BACA JUGA:Mengenal Jumputan Palembang: Sejarah, Budaya, dan Upaya Pelestariannya
Teori kedua mengaitkan nama ini dengan kata "aso" atau "ngaso," yang berarti tempat beristirahat.
Hal ini diduga karena candi ini dahulu sering digunakan oleh para petani untuk melepas lelah setelah bekerja di ladang.
Jejak Sejarah Pendirian
Candi Asu diperkirakan didirikan pada abad ke-9 Masehi, di masa pemerintahan Raja Dyah Lokapala atau Rakai Kayuwangi dari Kerajaan Mataram Kuno.
BACA JUGA:Kota Kapur: Jejak Sejarah dan Peranannya sebagai Pusat Kerajaan Maritim di Sumatera
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah dan Keistimewaan Kopi Kuning dari Arab Saudi
Informasi ini diperoleh dari berbagai prasasti, termasuk Prasasti Salingsingan, yang bertarikh 802 Saka (880 Masehi).
Prasasti ini menyebutkan keberadaan sebuah "Dharmma" di wilayah Salingsingan yang memiliki kaitan erat dengan Candi Asu.
Keunikan Arsitektur dan Kondisi Saat Ini
Seiring berjalannya waktu, Candi Asu mengalami kerusakan akibat usia dan bencana alam.
BACA JUGA:Kekayaan Sejarah Pasemah Dibalik Historis Megalitikum Yang tak Terwariskan