7 Peninggalan Kerajaan Kutai yang Menjadi Saksi Sejarah Peradaban Indonesia

Senin 18-11-2024,20:56 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Peninggalan sejarah Kerajaan Kutai Martadipura merupakan bagian penting dari warisan budaya Indonesia.

Sebagai kerajaan Hindu pertama di Nusantara, Kutai diperkirakan berdiri sejak abad ke-5 Masehi, sekitar tahun 400 M, di kawasan hulu Sungai Mahakam, Kalimantan Timur.

Nama "Kutai" berasal dari lokasi tempat penemuannya, yang menunjukkan betapa krusialnya tempat ini dalam sejarah negara.

Salah satu peninggalan yang paling ikonik adalah Kalung Ciwa, ditemukan pada tahun 1890 di sekitar Danau Lipan, Muara Kaman.

BACA JUGA:Kopi Kuning Arab Saudi: Keunikan Rasa dan Cerita Sejarah di Baliknya

BACA JUGA:Mengenal Jumputan Palembang: Sejarah, Budaya, dan Upaya Pelestariannya

Kalung ini, yang berasal dari masa Sultan Aji Muhammad Sulaiman, kini masih digunakan dalam upacara-upacara kerajaan, termasuk pengangkatan raja.

Penggunaan kalung ini menunjukkan bahwa warisan budaya Kerajaan Kutai tetap hidup dan relevan hingga saat ini.

Peninggalan lainnya yang sangat penting adalah prasasti Yupa, tiang batu berisi tulisan yang menjelaskan tentang kerajaan Kutai.

Ditulis menggunakan huruf Pallawa, yang berasal dari bahasa Sanskerta dan umum di India Selatan, prasasti ini menyebutkan "Waprakeswara", tempat pemujaan Dewa Siwa.

BACA JUGA:Kota Kapur: Jejak Sejarah dan Peranannya sebagai Pusat Kerajaan Maritim di Sumatera

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah dan Keistimewaan Kopi Kuning dari Arab Saudi

Hal ini menunjukkan pengaruh kuat budaya Hindu dalam kehidupan masyarakat Kutai.

Pedang Sultan Kutai Kertanegara, yang juga dikenal sebagai Pedang Kalimantan, merupakan peninggalan dari abad ke-13.

Terbuat dari emas dan dihiasi batu mulia, pedang ini bukan hanya sebagai alat pertempuran tetapi juga simbol kekuasaan dan prestise kerajaan.

Kategori :