Salah satu cerita yang terkenal adalah tentang seorang pendaki yang tersesat selama berjam-jam, meskipun jalur pendakian sebenarnya cukup jelas.
BACA JUGA:Menelusuri Jejak Jalur Perdagangan dan Keberagaman Suku di Pontianak: Warisan Sejarah yang Hidup
Pendaki tersebut mengaku melihat jalan yang seperti berputar-putar dan tidak berujung.
Setelah mengingat pesan dari penduduk lokal untuk meminta izin kepada penghuni gaib, ia akhirnya menemukan jalannya kembali.
Cerita lain yang tidak kalah menyeramkan adalah tentang pendaki yang mendengar suara gamelan di malam hari.
Suara itu datang dari arah hutan yang lebat, namun ketika didekati, tidak ada apa pun di sana.
BACA JUGA:Penemuan Mengejutkan di Kedalaman Laut: Bisakah Gunung Berapi Kuno Ini Mengubah Sejarah?
Pendaki yang lebih tua meyakini bahwa suara itu berasal dari "alam lain" yang tidak seharusnya diganggu.
Pantangan dan Larangan
Bagi masyarakat setempat, Gunung Tandikek bukan hanya sekadar tempat wisata, tetapi juga tempat sakral.
Ada beberapa pantangan yang harus dipatuhi oleh siapa pun yang berkunjung ke sana.
Salah satunya adalah larangan berkata kasar atau sombong selama di perjalanan.
BACA JUGA:Ingin Tahu Sejarah Kebun Teh Gunung Dempo? Yuk, Cari Tahu di Sini!
Pendaki juga disarankan membawa makanan yang cukup dan tidak mengambil apa pun dari alam, seperti batu atau tanaman, sebagai bentuk penghormatan kepada penghuni gaib gunung.
Selain itu, ada tradisi untuk memulai pendakian dengan doa. Doa ini dimaksudkan agar perjalanan berjalan lancar tanpa gangguan.
Banyak pendaki yang meyakini bahwa melanggar aturan-aturan ini dapat mengundang kejadian aneh atau bahkan malapetaka.