BACA JUGA:Tips Mengatasi Gigi Ngilu, Serta Berbagai Penyebab Gigi Ngilu dan Sensitif, yang Pantut Diketahui!
Selain itu, hasil penelitian geologi yang menunjukkan bahwa Gunung Padang dibangun di atas lapisan tanah yang lebih tua juga menjadi dasar bagi teori ini.
Penemuan-penemuan ini semakin memperkuat anggapan bahwa Gunung Padang mungkin merupakan bagian dari peradaban yang telah hilang dan terlupakan oleh sejarah.
Teori Formasi Alamiah
Namun, pandangan lain menyatakan bahwa batu-batu di Gunung Padang adalah hasil dari proses alamiah yang terjadi selama ribuan tahun.
Beberapa geolog berpendapat bahwa batu-batu tersebut terbentuk melalui proses alam, seperti letusan gunung berapi atau erosi batuan purba.
BACA JUGA:Apa yang Disembunyikan Gunung Alpen? Penemuan Arkeologi yang Mengubah Sejarah!
Menurut mereka, susunan batu yang teratur ini lebih mungkin merupakan formasi geologis yang terbentuk oleh alam melalui proses geotektonik dan erosi.
Beberapa penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa lapisan-lapisan batu yang ditemukan di Gunung Padang memiliki kesamaan dengan formasi geologis di daerah sekitarnya.
Ini memunculkan hipotesis bahwa Gunung Padang bisa jadi adalah bagian dari formasi alam yang lebih luas, dengan batu-batu yang tampak seperti piramida hanya sebagai hasil dari bentuk alami yang terbentuk selama ribuan tahun.
Kontroversi tentang Gunung Padang masih belum dapat diselesaikan.
BACA JUGA:Taman Sari Yogyakarta: Jejak Kemegahan dan Nilai Budaya di Balik Peninggalan Sejarah
Di satu sisi, teori peradaban kuno mencoba mengaitkan situs ini dengan sejarah yang lebih dalam dan misterius, sementara di sisi lain, teori formasi alamiah menyarankan bahwa batu-batu tersebut adalah fenomena geologis.
Apa pun jawaban pastinya, Gunung Padang tetap menjadi salah satu situs yang memikat, yang terus mengundang pertanyaan dan penelitian lebih lanjut.
Penelitian mendalam yang melibatkan berbagai disiplin ilmu, dari arkeologi hingga geologi, diharapkan dapat memberikan jawaban yang lebih jelas mengenai misteri ini.