Tidak hanya kepada para panglima dan pejabat tinggi, Dyah Balitung juga memberikan anugerah Desa Rukam kepada Rakryan Sanjiwana, sebagai penghargaan atas dedikasinya merawat bangunan suci di Limwung.
Tindakan ini menunjukkan bahwa Dyah Balitung sangat menghargai setiap kontribusi dari bawahannya, baik dalam bentuk keberhasilan militer maupun pemeliharaan tempat-tempat suci.
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Kerajaan Demak: Dari Puncak Kemegahan hingga Kejatuhan
Selain itu, pada acara pernikahannya, Dyah Balitung memberikan anugerah kepada lima patih dari negeri bawahan yang telah berperan dalam menjaga keamanan selama berlangsungnya peristiwa tersebut.
Melalui berbagai kebijakan yang diambilnya, Dyah Balitung tidak hanya menunjukkan dirinya sebagai seorang raja yang visioner, tetapi juga sebagai pemimpin yang peduli terhadap kesejahteraan rakyatnya.
Dalam kepemimpinannya, ia terus berupaya menjaga stabilitas politik dan menciptakan kondisi ekonomi yang mendukung kemakmuran bersama.
Reformasi politik, inovasi administratif, serta pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh Dyah Balitung telah memberi dampak signifikan terhadap perkembangan Kerajaan Mataram Kuno.
BACA JUGA:Menguak Sejarah dan Misteri Gunung Singgalang, Sumatera Barat
Keberhasilan Dyah Balitung dalam membawa perubahan besar di Kerajaan Mataram Kuno menjadikannya salah satu raja yang paling berpengaruh di Nusantara.
Ketegasan, kejelian dalam melihat peluang ekspansi wilayah, serta perhatian terhadap kesejahteraan rakyat adalah bukti nyata dari kebesaran seorang pemimpin yang selalu mendahulukan kepentingan bersama.
Kontribusi Dyah Balitung dalam membangun fondasi kokoh bagi Kerajaan Mataram Kuno akan terus diingat sebagai pencapaian luar biasa yang memengaruhi sejarah peradaban di Tanah Jawa.
Source: nasional.okezone.com - Gebrakan Dyah Balitung saat Berkuasa di Mataram, Bangun Fasilitas Publik Tanpa Dipungut Pajak