PAGARALAMPOS.COM - Sejarah dunia menyimpan banyak misteri yang belum terpecahkan hingga saat ini.
Salah satu misteri terbesar adalah situs-situs megalitik yang tersebar di berbagai belahan dunia.
Di antara situs-situs tersebut, Situs Megalit Gunung Padang di Indonesia menjadi salah satu yang paling menarik perhatian dunia.
Meski telah lama ditemukan, kehadiran dan asal-usul situs ini tetap menjadi teka-teki bagi para arkeolog dan peneliti.
BACA JUGA:Kopi Kuning dari Arab Saudi, Mengungkap Keunikan Rasa dan Sejarahnya
Situs Megalit Gunung Padang: Penemuan dan Keunikan
Gunung Padang terletak di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dan dikenal sebagai situs megalitik terbesar di Asia Tenggara.
Situs ini pertama kali ditemukan pada tahun 1914 oleh seorang peneliti Belanda, dan sejak itu menjadi fokus studi oleh para ahli sejarah dan arkeologi.
Gunung Padang terdiri dari susunan batu besar yang membentuk piramida dengan beberapa teras, dan diperkirakan telah ada sejak ribuan tahun yang lalu.
Peneliti menduga situs ini bukan hanya sekedar tempat ibadah atau pemakaman, tetapi juga merupakan pusat peradaban yang memiliki teknologi dan pengetahuan yang sangat maju pada zamannya.
BACA JUGA:Kemegahan Sriwijaya: Pusat Perdagangan dan Kebudayaan yang Mengukir Sejarah
Meskipun banyak yang meyakini bahwa Gunung Padang adalah situs megalitik dari masa prasejarah, beberapa penelitian terbaru mengungkapkan bahwa situs ini mungkin lebih tua dari yang diperkirakan sebelumnya.
Berdasarkan analisis stratigrafi dan uji karbon, beberapa pakar bahkan berpendapat bahwa Gunung Padang bisa berusia lebih dari 20.000 tahun, jauh lebih tua dibandingkan dengan piramida-piramida di Mesir atau situs Stonehenge di Inggris.
Namun, teori ini masih menuai kontroversi di kalangan ilmuwan, karena belum ada bukti yang cukup kuat untuk mengonfirmasi usia situs tersebut.
Kontroversi dan Teori Mengenai Gunung Padang