PAGARALAMPOS.COM - Pura Luhur Giri Arjuno, salah satu pura Hindu terbesar di Kota Batu, terletak di lingkungan pegunungan yang menawarkan udara segar dan pemandangan alam yang memukau.
Pura ini bukan hanya tempat untuk beribadah dan meditasi, tetapi juga destinasi wisata religi yang populer dengan keindahan alam yang menawan, cocok untuk berfoto.
Pengunjung diharapkan untuk menjaga kesopanan dan menghormati umat Hindu yang sedang beribadah di sana.
Pura ini sering disebut sebagai "pura di Negeri Khayangan" karena atmosfer sakralnya yang kental dan latar belakang alam yang menambah daya tarik tempat ini.
BACA JUGA:Ajisaka dan Tiga Pendekar Sakti: Menelusuri Jejak Sejarah yang Tersembunyi!
BACA JUGA:Gunung Padang: Punden Berundak yang Menyimpan Sejarah Kerajaan Kuno!
Terletak di lereng Gunung Arjuno, tepatnya di Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, pura ini dikelilingi oleh kebun apel yang mempercantik lingkungan sekitar.
Dengan luas lahan sekitar 6 hektar, kompleks ini terdiri dari beberapa bangunan bale yang digunakan untuk berbagai kegiatan keagamaan.
Meskipun berfungsi sebagai tempat ibadah, Pura Luhur Giri Arjuno terbuka bagi pengunjung dari berbagai latar belakang agama, asalkan mereka menjaga sikap hormat selama kunjungan.
Sejarah pendirian pura ini melibatkan diskusi antara generasi muda dan tua setempat. Setelah melalui perdebatan dan konsultasi dengan seorang pemuka spiritual dari Bali, lokasi pembangunan pura dipilih di dekat Padepokan Hyang Sarip, yang dikenal dengan energi positifnya.
BACA JUGA:Mengungkap Fakta Tersembunyi tentang Budaya dan Sejarah Gunung Himalaya
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Kerajaan Demak: Dari Puncak Kemegahan hingga Kejatuhan
Lokasi ini juga dianggap memiliki nilai spiritual tinggi karena diyakini sebagai situs terkuburnya Candi Pawon, peninggalan dari zaman Majapahit.
Sebanyak 80 keluarga Hindu Dharma turut serta dalam pembangunan pura ini. Sebelumnya, Pura Indrajaya yang terletak di dekatnya digunakan untuk perayaan Galungan dan Kuningan.
Saat ini, Pura Luhur Giri Arjuno menjadi tempat bagi perayaan besar seperti Nyepi, Siwaratri, dan Saraswati.