Mata pencaharian penduduk desa satu-satunya adalah mencari kayu bakar, mengumpulkan getah karet, dan mengoperasikan sampan untuk mengangkut orang luar yang ingin datang ke desa Batusangan.
BACA JUGA:Menggali Sejarah: Gajah Mada dan Ratu Tribhuwana Tunggadewi dalam Kejayaan Majapahit
Listrik terbatas dan hanya tersedia pukul 17.00 hingga 06.00.
Desa ini tidak memiliki koneksi internet dan jaringan telepon sulit ditemukan, sehingga anak-anak desa jauh dari gawai mereka.
Mayoritas penduduk desa ini beragama Islam dan mempunyai keyakinan agama yang sangat kuat.