Nyemantung! Menelusuri Jejak Tradisi Besemah dalam Perubahan Zaman

Senin 11-11-2024,04:57 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - PDKT (pendekatan) adalah proses awal yang dilakukan oleh dua orang, umumnya pria dan wanita, yang berusaha menjalin hubungan lebih dekat.

Dalam budaya masyarakat Besemah di Pagar Alam, Sumatera Selatan, salah satu cara tradisional untuk melakukan PDKT adalah melalui ritual yang dikenal dengan sebutan Nyemantung. 

Tradisi Nyemantung ini telah ada sejak lama di wilayah Bessema dan sekitarnya, biasanya dilakukan secara berkelompok bersama teman-teman.

Pada masa lalu, tradisi ini lebih sering dilakukan oleh pria, baik yang sudah berstatus janda maupun lajang, yang ingin mendekati wanita yang mereka sukai.

BACA JUGA:Lampung Bersejarah! Temukan Tempat-tempat yang Menjadi Saksi Bisu Perjalanan Panjang!

BACA JUGA:Menggali Sejarah Lampung: Saksi Bisu yang Menyimpan Kisah Panjang

Proses Nyemantung dimulai dengan pria yang tertarik mengirimkan surat kepada wanita atau janda yang ingin didekati, memberitahukan niat untuk mengunjungi dan mengatur waktu pertemuan.

Saat pria tiba di rumah wanita, ia tidak datang dengan tangan kosong, melainkan membawa bahan mentah seperti beras, kelapa, minyak sayur, ayam, dan bebek.

Semua bahan ini kemudian dimasak bersama di rumah wanita, yang menciptakan kesempatan untuk bercakap-cakap dan saling mengenal.

Momen makan bersama biasanya terjadi setelah salat Isya, di mana suasana semakin akrab. Seiring waktu, jika hubungan semakin berkembang, kedekatan antara keduanya semakin terjalin, khususnya setelah musim panen padi.

BACA JUGA:Menguak Sejarah dan Misteri Gunung Singgalang, Sumatera Barat

BACA JUGA:Kemegahan Sriwijaya: Pusat Perdagangan dan Kebudayaan yang Mengukir Sejarah

Nyemantung telah menjadi bagian dari tradisi PDKT di Pagar Alam sejak sekitar tahun 1970-an.

Namun, seiring berjalannya waktu dan terpengaruh oleh modernisasi dan budaya luar, tradisi ini mulai kehilangan popularitasnya.

Meskipun begitu, beberapa karya seni, termasuk film, mulai mengangkat kembali tradisi ini sebagai bagian dari warisan budaya Tana Besema.

Kategori :