Cerita Si Pahit Lidah menggambarkan pentingnya diplomasi dan komunikasi dalam mempertahankan kerajaan.
Ini menunjukkan bahwa kekuatan tidak hanya berasal dari senjata, tetapi juga dari kebijaksanaan dan kemampuan bernegosiasi.
Kedua cerita rakyat ini tidak hanya menjadi bagian dari tradisi lisan masyarakat, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai yang dianut oleh Kerajaan Sriwijaya.
Legenda Batu Tumpang mengajarkan kita tentang pengorbanan dan kerendahan hati, sementara cerita Si Pahit Lidah menekankan pentingnya komunikasi dan diplomasi.
BACA JUGA:Menggali Sejarah Puncak Tertinggi Gunung Leuser: Surga Alam yang Terancam
Melalui kisah-kisah ini, kita dapat memahami bagaimana masyarakat Sriwijaya menjunjung tinggi nilai-nilai yang mendorong mereka untuk berkembang menjadi salah satu kerajaan yang paling berpengaruh dalam sejarah Indonesia.