Cuka apel dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat, termasuk diuretik, obat diabetes, dan obat penurun kolesterol.
Misalnya, karena cuka apel dapat menurunkan kadar gula darah, pengguna insulin atau obat diabetes harus lebih berhati-hati dan memantau kadar gula darah mereka saat mengonsumsi cuka apel.
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan dan ingin menambahkan cuka apel ke dalam diet Anda.
BACA JUGA:Inilah Berbagai Manfaat Daun Jeruk Nipis Bagi Kesehatan, Serta Cara Mengonsumsinya!
5. Pengaruh pada Kesehatan Tulang
Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa konsumsi cuka apel dalam jumlah besar dapat berkontribusi pada penurunan kepadatan mineral tulang.
Ini mungkin disebabkan oleh efek asam pada metabolisme mineral dalam tubuh. Wanita, terutama yang sudah menopause dan berisiko tinggi mengalami osteoporosis, sebaiknya berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum menambahkan cuka apel ke dalam diet mereka.
6. Masalah pada Sistem Endokrin
Cuka apel dapat memengaruhi hormon dan sistem endokrin. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa asam asetat dalam cuka apel dapat memengaruhi kadar hormon tiroid.
Jika Anda memiliki riwayat masalah tiroid, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi cuka apel secara teratur.
BACA JUGA:Bubuk Kayu Manis, Rahasia Alami untuk Meningkatkan Kesehatan Tanaman
7. Reaksi Alergi
Walaupun jarang terjadi, beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi terhadap cuka apel. Gejala reaksi alergi dapat berupa gatal-gatal, ruam, atau bahkan kesulitan bernapas.
Jika Anda mengalami gejala-gejala ini setelah mengonsumsi cuka apel, segera hentikan penggunaannya dan konsultasikan dengan dokter.
Cuka apel dapat menawarkan beberapa manfaat bagi kesehatan, terutama dalam konteks diet, tetapi juga dapat memiliki efek samping yang signifikan.
Untuk meminimalkan risiko efek samping, disarankan untuk mengonsumsinya dalam jumlah yang moderat, mencampurnya dengan air, dan tidak mengonsumsinya secara langsung.