Mengenal Suku Bentong, Komunitas Muslim Terisolasi di Pedalaman Sulawesi

Sabtu 02-11-2024,14:34 WIB
Reporter : Gelang
Editor : Almi

BACA JUGA:Mengupas Sejarah dan Keajaiban Alam Gunung Patuha di Bandung

Meskipun berada di wilayah terpencil, mereka seringkali menggelar perayaan-perayaan keagamaan seperti Idul Fitri dan Idul Adha.

Hal ini menunjukkan bahwa agama Islam telah menjadi bagian integral dari kehidupan Suku Bentong dan identitas mereka sebagai Muslim tetap melekat, sekaligus menyatu dengan tradisi budaya mereka.

Adat dan Tradisi yang Masih Dijaga

Selain agama Islam, tradisi-tradisi lokal Suku Bentong juga tetap dipertahankan.

Salah satu tradisi yang sering dilakukan adalah ritual-ritual adat untuk memohon hasil panen yang melimpah atau untuk keselamatan dari marabahaya.

BACA JUGA:Menggali Kekayaan Sejarah Pagaralam: Dari Candi Agung hingga Tradisi Adat

Ritual ini biasanya diiringi dengan doa-doa yang dikombinasikan dengan bahasa lokal mereka, menunjukkan perpaduan antara Islam dan budaya asli mereka.

Kearifan lokal juga menjadi landasan hidup masyarakat Suku Bentong.

Mereka memiliki sistem aturan adat yang mengatur kehidupan sosial dan hubungan antar-individu dalam komunitas.

Hukum adat masih menjadi pegangan utama, di mana setiap anggota suku harus mematuhi aturan tersebut agar tercipta keharmonisan dalam masyarakat.

BACA JUGA:Menyelami Sejarah dan Keajaiban Alam: Wisata Cappadocia

Bagi Suku Bentong, pelanggaran adat bisa berdampak buruk pada hubungan sosial di antara mereka, dan sanksi adat diterapkan bagi siapa saja yang melanggar aturan ini.

Isolasi dan Tantangan yang Dihadapi Suku Bentong

Terisolasinya Suku Bentong membuat mereka sulit mengakses pendidikan dan layanan kesehatan.

Sebagian besar anak-anak di komunitas ini tidak mendapatkan pendidikan formal yang memadai, dan tenaga kesehatan yang terbatas membuat mereka harus mengandalkan pengobatan tradisional untuk menyembuhkan penyakit.

Kategori :