PAGARALAMPOS.COM - Jembatan Ampera, yang berdiri megah di atas Sungai Musi, Palembang, adalah salah satu ikon Indonesia yang tidak hanya memiliki nilai sejarah tinggi, tetapi juga cerita-cerita mistis yang berkembang di kalangan masyarakat.
Diresmikan pada tahun 1965, Jembatan Ampera dibangun dengan tujuan untuk menghubungkan dua wilayah di Palembang, yaitu Seberang Ulu dan Seberang Ilir.
Pembangunan jembatan ini mendapat bantuan dari pemerintah Jepang dengan teknologi yang canggih pada masanya.
Dahulu, bagian tengah jembatan bisa diangkat untuk memungkinkan kapal-kapal besar melintas.
BACA JUGA:Pintu Gerbang Majapahit. Peninggalan Sejarah dengan Kisah Mengharukan Didalamnya. Ini Ceritanya!
Namun, mekanisme ini tidak lagi berfungsi sejak 1970-an karena dianggap mengganggu lalu lintas darat yang semakin padat.
Selain sejarahnya yang menarik, Jembatan Ampera juga menyimpan cerita-cerita gaib yang telah lama menjadi legenda.
Berbagai kisah misterius ini membuat Jembatan Ampera semakin menarik bagi masyarakat, bahkan menambah aura mistis di sekitar jembatan tersebut.
Sejarah Jembatan Ampera yang Megah dan Ikonik
Jembatan Ampera awalnya disebut sebagai Jembatan Bung Karno, sebagai bentuk penghormatan terhadap Presiden Soekarno.
BACA JUGA:Sejarah Tersembunyi Candi Gedong Songo: Peninggalan yang Menunggu untuk Diketahui
Namun, setelah pergantian pemerintahan, namanya diganti menjadi Ampera, yang merupakan singkatan dari “Amanat Penderitaan Rakyat.”
Jembatan ini dibangun dengan teknologi canggih dari Jepang dan menggunakan bahan berkualitas tinggi untuk memastikan kekuatannya dalam menahan beban lalu lintas yang terus meningkat.
Dahulu, jembatan ini menjadi salah satu pusat kegiatan masyarakat Palembang.
Pemandangan yang indah di sekitar Sungai Musi membuat Jembatan Ampera menjadi tempat favorit bagi warga setempat dan wisatawan untuk menikmati panorama kota, terutama saat malam hari.