Kawasan ini sangat penting sebagai tempat tinggal spesies langka seperti orangutan Sumatra, harimau Sumatra, dan gajah Sumatra.
BACA JUGA:Menelusuri Tradisi dan Sejarah Suku Jawa: Kearifan Lokal dalam Modernitas
Banyaknya spesies langka dan endemik membuat Puncak Leuser tidak hanya menjadi tujuan pendakian, tetapi juga kawasan konservasi vital bagi keberlangsungan hidup berbagai spesies di Indonesia.
Puncak Leuser sebagai Tujuan Pendakian Ekstrem
Mendaki Puncak Leuser bukanlah hal yang mudah. Trek pendakian sangat menantang, dengan medan yang terjal, lembab, dan tertutup hutan lebat.
Pendaki membutuhkan waktu sekitar tujuh hingga sepuluh hari untuk mencapai puncak, tergantung pada kondisi cuaca dan stamina fisik.
Namun, tantangan inilah yang menarik para pendaki dan pecinta alam untuk menjelajahi Puncak Leuser.
BACA JUGA:Eksplorasi Suku Komering: Tradisi, Sejarah, dan Rumah Panggung di Sumatera
Dari puncak, para pendaki dapat menikmati pemandangan luas yang memperlihatkan hamparan hutan lebat dan jajaran pegunungan lainnya yang mengelilingi kawasan TNGL.
Puncak Leuser juga menawarkan pengalaman mendalam tentang kekayaan alam Indonesia.
Banyak pendaki yang mengaku bahwa perjalanan menuju puncak tidak hanya memberi mereka kepuasan fisik, tetapi juga pemahaman akan pentingnya menjaga alam dan kelestarian ekosistem Gunung Leuser.
Mengapa Puncak Leuser Layak Dilindungi
Gunung Leuser, dengan segala keunikannya, memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem di Sumatra.
BACA JUGA:Menyusuri Jejak Sejarah Suku Banjar: Asal-Usul dan Adat Istiadatnya
Kawasan ini berfungsi sebagai hutan hujan yang menyerap karbon dan menjaga ketersediaan air bersih bagi masyarakat sekitarnya.
Dengan meningkatnya perambahan hutan dan ancaman perburuan liar, menjaga kawasan Gunung Leuser menjadi prioritas utama bagi pemerintah dan organisasi lingkungan.