PAGARALAMPOS.COM - Mahapatih Gajah Mada adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah Indonesia, terutama pada masa kejayaan Kerajaan Majapahit.
Dianggap sebagai arsitek utama yang membawa Majapahit ke puncak kejayaannya, Gajah Mada dikenal karena sumpahnya untuk menyatukan Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit.
Namun, akhir hayatnya menyimpan misteri dan tragedi yang mengisahkan perjalanan hidup seorang patriot yang berjuang hingga akhir.
Gajah Mada lahir di sebuah desa di Jawa Timur, dan sejak muda ia menunjukkan bakat luar biasa dalam kepemimpinan dan strategi militer.
BACA JUGA:Keberagaman Suku Asmat: Dari Sejarah hingga Rumah Adat yang Unik
Ia mulai dikenal ketika menjabat sebagai patih (perdana menteri) di bawah pemerintahan Raja Hayam Wuruk.
Gajah Mada melaksanakan rencananya yang ambisius untuk menguasai seluruh Nusantara, dan salah satu prestasinya yang paling dikenal adalah penaklukan Bali dan beberapa wilayah di Sumatera dan Kalimantan.
Namun, ambisinya tak lepas dari tantangan, baik dari dalam maupun luar kerajaan.
Akhir hayat Gajah Mada terjadi dalam suasana yang kelam.
BACA JUGA:Jejak Sejarah dan Pantangan di Gunung Talang: Menelusuri Kearifan Lokal di Tengah Keindahan Alam
Setelah masa kejayaan, Majapahit mulai mengalami berbagai gejolak internal dan eksternal.
Ketika Hayam Wuruk meninggal dunia, Gajah Mada yang sudah berusia lanjut merasa ada kekhawatiran mengenai masa depan Majapahit.
Pemberontakan dari berbagai daerah, termasuk dari Bali dan Sumatera, semakin mengancam stabilitas kerajaan.
Di tengah ketidakpastian ini, Gajah Mada memilih untuk tidak berdiam diri; ia berupaya mengkonsolidasikan kekuatan dan memperkuat pertahanan kerajaan.