Untuk menghindari gangguan ini, disarankan agar Anda tidak mengonsumsi jahe dalam jumlah yang berlebihan. Menjaga porsi konsumsi dalam batas yang wajar dapat membantu mencegah masalah pencernaan.
BACA JUGA:Segudang Manfaat dan Khasiat Labu Kuning, Bagi Kesehatan Tubuh!
2. Iritasi pada Mulut dan Tenggorokan
Beberapa orang mungkin mengalami iritasi pada mulut atau tenggorokan setelah mengonsumsi jahe, terutama jika dikonsumsi dalam bentuk mentah atau dalam dosis tinggi.
Gejala ini mungkin termasuk rasa terbakar, gatal, atau ketidaknyamanan. Untuk mengurangi risiko iritasi, Anda dapat mencoba memasak jahe sebelum mengonsumsinya atau mencampurnya dengan bahan lain yang lebih lembut.
3. Reaksi Alergi
Meskipun jarang, beberapa individu mungkin mengalami reaksi alergi terhadap jahe. Gejala alergi dapat mencakup ruam kulit, gatal, bengkak, atau kesulitan bernapas.
Jika Anda mengalami gejala-gejala ini setelah mengonsumsi jahe, segera hentikan konsumsinya dan konsultasikan dengan dokter.
Mencoba sedikit jahe terlebih dahulu untuk melihat apakah ada reaksi alergi juga merupakan langkah yang bijak.
BACA JUGA:Rahasia Kesehatan dalam Setiap Suap Buah Hala
4. Efek Antikoagulan
Jahe memiliki sifat antikoagulan yang dapat membantu mengencerkan darah. Namun, bagi orang yang sedang mengonsumsi obat pengencer darah seperti warfarin, mengonsumsi jahe dalam jumlah besar bisa meningkatkan risiko perdarahan.
Jika Anda sedang menjalani pengobatan antikoagulan, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menambahkan jahe ke dalam diet Anda.
5. Meningkatkan Risiko Kadar Gula Darah yang Rendah
Jahe juga dapat mempengaruhi kadar gula darah. Meskipun ini dapat bermanfaat bagi penderita diabetes, konsumsi jahe yang berlebihan bisa menyebabkan kadar gula darah menurun terlalu rendah, terutama jika Anda sudah mengonsumsi obat penurun gula darah.
Jika Anda memiliki kondisi ini, penting untuk memantau kadar gula darah Anda secara teratur dan berbicara dengan dokter tentang penggunaan jahe dalam diet Anda.