PAGARALAMPOS.COM- Air rendaman okra telah populer sebagai minuman kesehatan karena dipercaya memiliki manfaat seperti membantu mengatur kadar gula darah, mendukung kesehatan jantung, dan bahkan membantu menurunkan berat badan.
Namun, beberapa orang sebaiknya menghindari minum air rendaman okra, terutama jika mereka memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu. Berikut adalah kelompok orang yang tidak disarankan untuk minum air rendaman okra dan alasannya:
1. Penderita Penyakit Ginjal
Okra mengandung oksalat dalam jumlah tinggi, yang dapat memperparah kondisi penderita penyakit ginjal, terutama yang memiliki riwayat batu ginjal jenis oksalat.
Batu ginjal oksalat terbentuk ketika oksalat dari makanan atau minuman bergabung dengan kalsium di ginjal, membentuk kristal yang sulit dikeluarkan.
Jika seseorang yang rentan terhadap batu ginjal oksalat sering mengonsumsi air rendaman okra, mereka mungkin berisiko meningkatkan pembentukan batu ginjal, yang bisa menyebabkan rasa sakit dan masalah kesehatan lainnya.
BACA JUGA:Hati-Hati, Ini Daftar Ikan yang Mengandung Merkuri Tinggi dan Risiko Kesehatannya!
2. Penderita Diabetes yang Mengonsumsi Obat-obatan Tertentu
Air rendaman okra dikenal memiliki kemampuan menurunkan kadar gula darah, yang bisa menjadi manfaat bagi penderita diabetes.
Namun, bagi penderita diabetes yang sudah mengonsumsi obat untuk mengontrol gula darah, minum air rendaman okra dapat menimbulkan risiko hipoglikemia atau kadar gula darah yang terlalu rendah.
Okra dapat menghambat enzim tertentu yang diperlukan untuk metabolisme obat diabetes seperti metformin. Ini bisa mengurangi efektivitas obat tersebut dan menyebabkan ketidakseimbangan kadar gula darah, terutama pada penderita diabetes tipe 2.
BACA JUGA:Resep Es Teler Sagu Mutiara, Perpaduan Manis dan Kenyal yang Menyegarkan
3. Orang yang Alergi terhadap Okra
Meskipun alergi terhadap okra jarang terjadi, beberapa orang mungkin memiliki alergi atau kepekaan terhadap senyawa tertentu yang terkandung di dalamnya.
Reaksi alergi bisa bervariasi dari ringan, seperti gatal-gatal atau pembengkakan pada kulit, hingga reaksi parah yang mengancam nyawa, seperti kesulitan bernapas.