Pencernaan: Jika anak tidak toleran terhadap laktosa, konsumsi susu atau produk susu harus dibatasi. Dalam hal ini, pilihan alternatif seperti susu bebas laktosa atau produk non-susu bisa menjadi pilihan yang lebih baik.
Konsumsi Gula Tambahan: Mengurangi konsumsi sukrosa tambahan sangat dianjurkan. Mengganti makanan manis dengan buah segar atau produk yang mengandung laktosa yang tidak terlalu diproses dapat membantu.
BACA JUGA:Berbagai Manfaat Asam Jawa untuk Kesehatan Tubuh Secara Keseluruhan!
Rekomendasi untuk Orang Tua
Pilih Makanan Sehat: Utamakan makanan yang kaya akan nutrisi, seperti buah-buahan, sayuran, dan produk susu. Hindari makanan olahan yang tinggi sukrosa.
Pantau Konsumsi Gula: Perhatikan label makanan dan minuman yang dikonsumsi anak. Kurangi asupan gula tambahan sebisa mungkin.
Kenali Tanda Intoleransi Laktosa: Jika anak mengalami masalah pencernaan setelah mengonsumsi produk susu, konsultasikan dengan dokter untuk memastikan apakah ada intoleransi laktosa.
Dukungan Nutrisi: Jika anak tidak bisa mengonsumsi susu, pertimbangkan sumber kalsium alternatif seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
BACA JUGA:10 Manfaat Buah Sawo untuk Kesehatan yang Sayang Dilewatkan!
Baik sukrosa maupun laktosa memiliki peran masing-masing dalam diet anak. Namun, laktosa cenderung lebih baik karena mengandung nutrisi penting yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan.
Mengurangi konsumsi sukrosa tambahan dan memfokuskan pada asupan laktosa dari sumber yang sehat adalah langkah yang bijak bagi orang tua.
Dengan demikian, anak-anak dapat tumbuh dengan sehat dan mendapatkan semua nutrisi yang mereka butuhkan.
Baca juga berita:
5 Saus Salad yang Baik Untuk Menurunkan Kolesterol
PAGARALAMPOS.COM- Menurunkan kolesterol dapat dilakukan melalui berbagai cara, salah satunya dengan memperhatikan asupan makanan, termasuk salad dan sausnya.