Taman Sari: Memahami Sejarah dan Keanggunan Warisan Budaya Yogyakarta

Kamis 24-10-2024,12:30 WIB
Reporter : Gelang
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Taman Sari, yang terletak di pusat Kota Yogyakarta, adalah salah satu warisan budaya yang paling berharga di Indonesia.

Dibangun pada abad ke-18 oleh Sultan Hamengkubuwono I, Taman Sari tidak hanya berfungsi sebagai taman, tetapi juga sebagai kompleks keraton yang memiliki nilai sejarah dan arsitektur yang tinggi.

Nama "Taman Sari" sendiri memiliki makna "taman bunga" yang mencerminkan keindahan alam yang dihadirkan di dalam kompleks tersebut.

Awal Pembangunan

Pembangunan Taman Sari dimulai sekitar tahun 1758 dan selesai pada tahun 1765.

BACA JUGA:Menggali Sejarah Masjid Agung Banten: Keberadaan yang Abadi di Tengah Perubahan

Sultan Hamengkubuwono I merancang Taman Sari sebagai tempat bersantai dan rekreasi bagi keluarga keraton.

Taman ini dibangun dengan mengusung konsep arsitektur yang memadukan elemen budaya Jawa dan pengaruh Belanda, menciptakan keunikan tersendiri.

Taman Sari juga dilengkapi dengan kolam, gua, dan berbagai bangunan yang dikhususkan untuk kegiatan relaksasi.

Fungsi Taman Sari

Pada masanya, Taman Sari memiliki berbagai fungsi. Selain sebagai tempat rekreasi, Taman Sari juga digunakan untuk upacara kerajaan dan acara penting lainnya.

BACA JUGA:Sejarah dan Pesona Taman Wisata Krueng Aceh: Surga Tersembunyi di Aceh

Di dalam kompleks ini terdapat bangunan utama seperti Paseban, sebuah ruang terbuka yang digunakan untuk menerima tamu, serta kolam-kolam yang indah untuk berendam.

Salah satu kolam yang terkenal adalah kolam Putri, yang konon menjadi tempat para putri keraton untuk mandi dan bersantai.

Keunikan Arsitektur

Kategori :