Setiap lantai menyajikan tema yang berbeda sehingga pengunjung dapat mengeksplorasi berbagai aspek sejarah dan budaya Sunda.
BACA JUGA:Menyusuri Sejarah Kapal PLTD Apung: Saksi Bisu Tragedi Aceh
Lantai pertama menampilkan koleksi yang berkaitan dengan alam dan lingkungan Jawa Barat.
Di sini, pengunjung dapat menemukan diorama yang menggambarkan sejarah alam Jawa Barat, mulai dari geologi hingga flora dan fauna.
Ada juga artefak prasejarah yang menunjukkan kehidupan manusia purba di wilayah ini.
Lantai kedua lebih fokus pada kehidupan sosial budaya masyarakat Sunda.
BACA JUGA:Sultan Iskandar Muda: Pahlawan Sejarah di Balik Makam Megah di Aceh
Pengunjung akan menemukan berbagai koleksi yang berhubungan dengan kebudayaan Sunda seperti pakaian tradisional, senjata, dan peralatan rumah tangga.
Selain itu, di lantai ini juga dipamerkan perkembangan kerajaan-kerajaan di tanah Sunda, termasuk Pajajaran dan Sumedang Larang.
Lantai ketiga menampilkan koleksi yang berhubungan dengan era kolonial dan masa kemerdekaan Indonesia.
Koleksi ini termasuk benda-benda peninggalan Belanda dan Jepang, serta dokumen-dokumen penting yang mencatat perjuangan rakyat Jawa Barat dalam merebut kemerdekaan.
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Gunongan: Simbol Cinta Sultan Iskandar Muda
Selain ketiga lantai utama tersebut, museum ini juga memiliki ruang khusus yang digunakan untuk pameran temporer, yang seringkali menampilkan topik-topik tertentu yang relevan dengan sejarah dan budaya lokal.
Setiap tahun, museum ini juga mengadakan berbagai acara edukatif seperti seminar, workshop, dan pertunjukan kebudayaan untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap warisan budaya Sunda.
Peran Edukasi dan Pariwisata
Sebagai salah satu museum terpenting di Jawa Barat, Museum Sri Baduga tidak hanya menjadi tempat menyimpan artefak, tetapi juga pusat edukasi.