Mengungkap Sejarah Gunongan: Simbol Cinta Sultan Iskandar Muda

Rabu 23-10-2024,02:30 WIB
Reporter : Gelang
Editor : Almi

Di puncak Gunongan terdapat ruang kecil yang dipercaya menjadi tempat favorit Putri Pahang untuk duduk dan menikmati pemandangan sekitarnya.

BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Situs Candi Muaro Jambi: Warisan Budaya dari Kerajaan Melayu dan Sriwijaya

Bangunan ini didominasi oleh warna putih, melambangkan kesucian dan kemurnian cinta Sultan Iskandar Muda terhadap permaisurinya.

Gaya arsitektur Gunongan mencerminkan perpaduan antara budaya Melayu, Aceh, dan unsur-unsur Hindu-Buddha yang masih terasa pada masa itu, menunjukkan keragaman budaya yang pernah mempengaruhi Kesultanan Aceh.

Fungsi Gunongan

Gunongan bukan hanya sekadar monumen peringatan cinta, tetapi juga memiliki fungsi lain. Bangunan ini menjadi bagian dari kompleks Taman Sari, sebuah taman kerajaan yang digunakan sebagai tempat rekreasi bagi keluarga kerajaan.

Di sini, Putri Pahang dan anggota kerajaan lainnya bisa bersantai di dalam taman yang asri, dengan kolam, air mancur, dan bangunan-bangunan kecil lainnya.

BACA JUGA:Monumen Perjuangan Rakyat Palembang: Mengabadikan Sejarah dan Semangat Juang

Gunongan juga digunakan sebagai tempat penyelenggaraan upacara-upacara penting kerajaan, termasuk upacara penobatan sultan dan permaisuri, serta acara-acara kebudayaan yang melibatkan bangsawan.

Kompleks Taman Sari ini menjadi salah satu tempat utama dalam kehidupan sosial kerajaan Aceh pada masa itu.

Simbol Cinta dan Kejayaan

Gunongan menjadi simbol penting yang mencerminkan kekuatan cinta dan kesetiaan Sultan Iskandar Muda kepada permaisurinya.

Bangunan ini tidak hanya menunjukkan romantisme hubungan suami istri, tetapi juga menggambarkan kemampuan Sultan untuk mewujudkan keinginan orang-orang yang dicintainya melalui karya monumental yang megah.

BACA JUGA:Mengenal Sriwijaya: Sejarah dan Kebudayaan Kerajaan Maritim yang Gemilang

Lebih dari itu, Gunongan juga mencerminkan kejayaan Kesultanan Aceh di masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda.

Aceh pada masa itu merupakan salah satu kerajaan maritim terbesar di Nusantara, dengan pengaruh politik, ekonomi, dan budayanya yang menjangkau hingga ke wilayah-wilayah sekitarnya.

Kategori :