Daging ayam mengandung berbagai vitamin dan mineral penting, termasuk vitamin B12, niasin, dan selenium. Vitamin B12 diperlukan untuk pembentukan sel darah merah dan fungsi sistem saraf.
Niasin membantu metabolisme energi, sedangkan selenium berfungsi sebagai antioksidan yang melindungi sel dari kerusakan.
c. Rendah Lemak
Daging ayam, terutama bagian dada, cenderung lebih rendah lemak dibandingkan dengan daging merah.
Mengonsumsi daging ayam tanpa kulit dapat membantu anak mendapatkan protein tanpa terlalu banyak lemak jenuh.
BACA JUGA:Ikan Asin Meski Laut Sederhana? Tapi Banyak Menyimpan Manfaat Kesehatan Tubuh!
2. Potensi Risiko Konsumsi Daging Ayam Setiap Hari
a. Ketidakseimbangan Nutrisi
Jika anak mengonsumsi daging ayam setiap hari tanpa variasi dalam diet, mereka mungkin kehilangan nutrisi penting yang berasal dari sumber lain.
Penting untuk menyertakan berbagai makanan, seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan sumber protein lain (seperti ikan, kacang-kacangan, dan telur) untuk memastikan asupan gizi yang seimbang.
b. Risiko Paparan Antibiotik dan Hormon
Banyak ayam yang dibesarkan secara komersial diberi antibiotik dan hormon untuk mempercepat pertumbuhan.
Meskipun sebagian besar waktu, kadar residu ini berada di bawah batas yang aman, konsumsi daging ayam yang berlebihan dapat meningkatkan risiko paparan bahan kimia ini.
c. Kesehatan Jantung
Meskipun daging ayam rendah lemak jenuh dibandingkan dengan daging merah, konsumsi daging berlebihan tetap dapat berkontribusi pada masalah kesehatan jantung di kemudian hari, terutama jika tidak diimbangi dengan sayuran dan serat yang cukup.
BACA JUGA:Manfaat Menakjubkan Sayur Pakis untuk Kesehatan yang Perlu Anda Ketahui