a. Ketidakseimbangan Nutrisi
Jika anak mengonsumsi daging ayam setiap hari tanpa variasi dalam diet, mereka mungkin kehilangan nutrisi penting yang berasal dari sumber lain.
Penting untuk menyertakan berbagai makanan, seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan sumber protein lain (seperti ikan, kacang-kacangan, dan telur) untuk memastikan asupan gizi yang seimbang.
b. Risiko Paparan Antibiotik dan Hormon
Banyak ayam yang dibesarkan secara komersial diberi antibiotik dan hormon untuk mempercepat pertumbuhan.
Meskipun sebagian besar waktu, kadar residu ini berada di bawah batas yang aman, konsumsi daging ayam yang berlebihan dapat meningkatkan risiko paparan bahan kimia ini.
c. Kesehatan Jantung
Meskipun daging ayam rendah lemak jenuh dibandingkan dengan daging merah, konsumsi daging berlebihan tetap dapat berkontribusi pada masalah kesehatan jantung di kemudian hari, terutama jika tidak diimbangi dengan sayuran dan serat yang cukup.
BACA JUGA:Manfaat Menakjubkan Sayur Pakis untuk Kesehatan yang Perlu Anda Ketahui
3. Masalah Pencernaan
a. Serat yang Kurang
Daging ayam tidak mengandung serat, yang sangat penting untuk kesehatan pencernaan. Diet yang rendah serat dapat menyebabkan sembelit dan masalah pencernaan lainnya.
Oleh karena itu, penting untuk mengimbangi konsumsi daging ayam dengan makanan berserat tinggi, seperti sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian.
4. Alergi dan Intoleransi
Walaupun jarang, beberapa anak dapat mengalami alergi terhadap protein dalam daging ayam.
Jika anak menunjukkan gejala alergi, seperti ruam, gatal-gatal, atau masalah pencernaan setelah mengonsumsi daging ayam, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter.