3. Perilaku Berulang dan Minat Terbatas
Banyak anak dengan autisme menunjukkan perilaku berulang, seperti mengayunkan tubuh, berputar, atau melakukan gerakan berulang lainnya.
Mereka juga mungkin memiliki minat yang sangat terbatas, terfokus pada satu topik tertentu dengan intensitas yang tinggi.
Misalnya, seorang anak mungkin sangat tertarik pada kereta api dan menghabiskan banyak waktu untuk mempelajari segala sesuatu tentangnya, sementara mengabaikan kegiatan lain.
BACA JUGA:Manfaat Minyak Kelapa untuk Kesehatan Tubuh, Salah Satu Mengurangi Kadar Lemak Jahat!
4. Sensitivitas terhadap Stimulus Sensorik
Anak-anak dengan autisme sering kali memiliki sensitivitas yang berbeda terhadap rangsangan sensorik.
Beberapa mungkin sangat peka terhadap suara, cahaya, atau tekstur tertentu, dan dapat bereaksi dengan kuat terhadap stimulus yang dianggap normal oleh anak-anak lain.
Sebaliknya, beberapa anak mungkin tampak tidak memperhatikan rasa sakit atau ketidaknyamanan yang jelas.
5. Kesulitan dalam Perubahan Rutin
Anak-anak dengan autisme cenderung menyukai rutinitas dan mungkin merasa sangat tertekan jika ada perubahan dalam jadwal mereka.
Mereka mungkin mengalami kecemasan yang tinggi jika harus menghadapi situasi baru atau jika rencana yang sudah ditentukan tiba-tiba berubah. Hal ini bisa menyebabkan perilaku tantrum atau ketidakstabilan emosional.
BACA JUGA:Ikan Asin Meski Laut Sederhana? Tapi Banyak Menyimpan Manfaat Kesehatan Tubuh!
6. Ketidakmampuan untuk Memahami Isyarat Sosial
Anak-anak dengan autisme sering kali mengalami kesulitan dalam memahami isyarat sosial yang halus, seperti bahasa tubuh atau ekspresi wajah.
Mereka mungkin tidak menyadari ketika orang lain merasa tidak nyaman atau bingung, dan ini dapat menyebabkan kesalahpahaman dalam interaksi sosial.