PAGARALAMPOS.COM - Pusat Kebudayaan Sriwijaya, yang terletak di wilayah Sumatera Selatan, merupakan salah satu kerajaan maritim terkemuka di Asia Tenggara pada abad ke-7 hingga abad ke-13.
Kerajaan ini dikenal tidak hanya sebagai kekuatan politik dan militer, tetapi juga sebagai pusat kebudayaan dan perdagangan yang kaya, menghubungkan berbagai budaya dari Asia, termasuk Tiongkok, India, dan Arab.
Asal Usul Sriwijaya
Sriwijaya diperkirakan didirikan pada awal abad ke-7 oleh seorang raja bernama Sri Jayanasa.
Kerajaan ini berhasil menguasai jalur perdagangan di Selat Malaka, menjadikannya titik transit utama bagi kapal-kapal yang berlayar antara Asia dan wilayah lainnya.
BACA JUGA:Menyelami Sejarah Kesultanan Trumon: Peradaban Islam di Aceh Selatan
Keberhasilan ini memungkinkan Sriwijaya untuk mengumpulkan kekayaan dan kekuasaan yang signifikan.
Pengaruh Agama dan Kebudayaan
Agama Buddha memainkan peranan penting dalam perkembangan kebudayaan Sriwijaya.
Selama masa pemerintahan Raja Dharmashakti (separuh kedua abad ke-7), kerajaan ini menjadi pusat penyebaran ajaran Buddha, terutama Mahayana.
Banyak candi dan vihara dibangun sebagai tempat ibadah dan pusat pendidikan.
BACA JUGA:Kekuasaan dan Perlawanan: Sejarah Kesultanan Ternate di Era Rempah
Candi Muara Takus, Candi Palembang, dan Candi Bukit Siguntang merupakan beberapa contoh peninggalan arsitektur yang masih dapat ditemukan hingga kini.
Sriwijaya juga menjalin hubungan erat dengan pusat-pusat kebudayaan lainnya, seperti India dan Tiongkok.
Banyak ulama dan biksu dari Tiongkok yang datang untuk belajar dan menyebarkan ajaran Buddha di wilayah ini.