Tanda-tanda Hiperglikemia pada Penderita Diabetes, Apa Saja?

Senin 21-10-2024,14:13 WIB
Reporter : Mey
Editor : Almi

Jika Anda mengalami nyeri yang parah, Anda bisa mempertimbangkan untuk mengonsumsi obat anti-inflamasi non-steroid (NSAID), seperti ibuprofen atau naproxen.

Obat-obatan ini dapat membantu meredakan nyeri dan peradangan. Namun, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan lain.

7. Mengatur Berat Badan

Kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko serangan asam urat. Menjaga berat badan yang sehat sangat penting untuk mengelola kadar asam urat.

Jika Anda kelebihan berat badan, pertimbangkan untuk mengikuti program diet yang sehat dan seimbang serta rutin berolahraga.

Namun, jangan melakukan diet ekstrem, karena penurunan berat badan yang terlalu cepat dapat meningkatkan kadar asam urat.

BACA JUGA:Manfaat Taoge Tidak Hanya Berguna buat Kesuburan saja, tapi untuk Kesehatan Secara Holistik

8. Rutin Berolahraga

Olahraga secara teratur membantu menjaga berat badan dan meningkatkan kesehatan jantung. Aktivitas fisik juga dapat membantu mengurangi risiko serangan asam urat.

Pilih jenis olahraga yang rendah dampak, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang. Pastikan untuk tidak berolahraga terlalu berat saat serangan asam urat sedang berlangsung.

9. Konsultasi dengan Dokter

Jika Anda sering mengalami serangan asam urat, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat membantu mengevaluasi kondisi Anda dan memberikan pengobatan yang tepat.

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah.

BACA JUGA:Rahasia Kesehatan: Manfaat Telur Asin dalam Menjaga Metabolisme Tubuh

10. Pertimbangkan Suplemen

Beberapa suplemen, seperti vitamin C dan ekstrak ceri, telah diteliti untuk manfaatnya dalam menurunkan kadar asam urat.

Kategori :