Kesultanan ini juga terjalin hubungan baik dengan Kesultanan Aceh, yang memberikan perlindungan terhadap Trumon dari ancaman pihak luar.
BACA JUGA:Kesultanan Serdang: Kebangkitan dan Kehancuran dalam Sejarah Indonesia
Perkembangan Sosial dan Budaya
Selama masa kejayaannya, Kesultanan Trumon menjadi pusat kebudayaan dan pendidikan Islam.
Banyak ulama dan cendekiawan yang muncul dari daerah ini, menjadikan Trumon sebagai tempat studi dan pengembangan ilmu pengetahuan.
Selain itu, seni dan budaya Islam mulai berkembang, terlihat dari arsitektur masjid, seni ukir, dan sastra yang berpengaruh di kawasan tersebut.
Kehidupan masyarakat Trumon pada masa itu ditandai dengan aktivitas perdagangan yang tinggi, berkat lokasinya yang strategis.
BACA JUGA:Kesultanan Samudera Pasai: Jejak Sejarah dan Peranannya dalam Penyebaran Islam di Nusantara
Masyarakat lokal menjalin hubungan dagang dengan pedagang dari berbagai daerah, seperti Malaka, Gujarat, dan bahkan China.
Komoditas seperti rempah-rempah, hasil bumi, dan produk kerajinan lokal menjadi barang dagangan utama.
Kemunduran dan Penjajahan
Namun, kemajuan Kesultanan Trumon tidak bertahan lama. Pada abad ke-19, Trumon mulai mengalami kemunduran akibat berbagai faktor, termasuk pergeseran kekuasaan di Aceh dan invasi Belanda.
Penjajahan Belanda yang semakin kuat di Aceh mengakibatkan kesultanan ini kehilangan kekuasaan dan pengaruhnya.
BACA JUGA:Menyelami Sejarah Kesultanan Sambas: Dari Pusat Perdagangan hingga Identitas Budaya
Banyak pemimpin lokal yang ditangkap atau dibunuh, sementara masyarakatnya mengalami penindasan.
Dengan masuknya penjajah, banyak warisan budaya dan tradisi Trumon yang mulai hilang.