PAGARALAMPOS.COM - Kedatuan Luwu, yang terletak di Sulawesi Selatan, Indonesia, adalah salah satu kerajaan tertua di Nusantara dengan sejarah yang kaya dan beragam.
Dikenal sebagai pusat peradaban di kawasan timur Indonesia, Kedatuan Luwu memainkan peran penting dalam perkembangan budaya, politik, dan ekonomi di wilayah tersebut sejak abad ke-12.
Sejarah Awal
Kedatuan Luwu diperkirakan berdiri sekitar tahun 1000 Masehi. Kerajaan ini awalnya dipimpin oleh seorang raja bernama Sawerigading, yang merupakan tokoh legendaris dan dianggap sebagai pendiri Kedatuan.
Dia dikenal karena keahliannya dalam navigasi dan perdagangan, menjadikan Luwu sebagai pusat aktivitas perdagangan di Sulawesi.
BACA JUGA:Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat: Sejarah, Budaya, dan Peranannya dalam Nusantara
Kedatuan ini terkenal dengan kekuatan militernya dan kemampuan diplomasi yang baik dalam menjalin hubungan dengan kerajaan-kerajaan lain.
Kedatuan Luwu menguasai berbagai wilayah di sekitarnya, termasuk daerah-daerah yang kini menjadi bagian dari Kabupaten Luwu, Palopo, dan Tana Toraja.
Pada masa kejayaannya, Luwu menjadi pusat perdagangan rempah-rempah, emas, dan perak.
Kedatuan Luwu juga memiliki hubungan erat dengan kerajaan-kerajaan lain di Sulawesi, seperti Bone dan Gowa.
BACA JUGA:Menguak Sejarah Kerajaan Kahuripan: Dari Kejayaan hingga Pembagian Kerajaan
Struktur Pemerintahan
Kedatuan Luwu dipimpin oleh seorang raja yang memiliki wewenang penuh dalam pemerintahan.
Raja Luwu biasanya didampingi oleh para penasihat, yang terdiri dari tokoh masyarakat dan para bangsawan.
Pemerintahan di Kedatuan Luwu sangat mengutamakan keadilan dan kesejahteraan rakyat.