Film Interstellar, Misi Pencarian Planet Layak Huni bagi Manusia
PAGARALAMPOS.COM - Sinopsis film Interstellar ini menceritakan tentang sebuah tim penjelajah. Cooper bersama dengan timnya melakukan perjalanan melalui lubang cacing ke ruang angkasa.
Hal ini ia lakukan karena untuk mempertahankan kelangsungan hidup umat manusia. Interstellar merupakan film fiksi ilmiah yang pertama kali rilis pada tahun 2014 lalu.
Christopher Nolan merupakan penulis naskah film ini sekaligus sutradara dan produsen. Interstellar menjadi film yang berhasil meraih kesuksesan besar. Pendapatan kotornya di seluruh dunia lebih dari 677 juta dollar.
Sehingga, menjadikan Interstellar sebagai film terlaris sepanjang tahun 2014 dan menempati urutan kesepuluh.
BACA JUGA:Sinopsis Anime Ultraman 2, Berkumpulnya Ultra Brother!
Menariknya lagi, film ini telah memenangkan Efek Visual Terbaik dari lima nominasi penghargaan di Academy Awards ke-87.
Selain itu juga, film ini juga mendapatkan banyak penghargaan lainnya. Tak hanya itu saja, film ini juga mendapatkan skor dan rating yang baik.
Skor dari Rotten Tomatoes sebesar 72 persen, audience 86 persen, dan situs IMDb memberikan rating 8,7 dari 10. Interstellar memiliki durasi tonton selama 168 menit.
Meskipun cukup lama, tetapi perjalanan Cooper dan 12 relawan lainnya mencari planet pengganti bumi patut menjadi hiburan yang asik. Lalu bagaimana sinopsis film Interstellar?
BACA JUGA:Sinopsis Film Jumper, Kala Hayden Christensen Jadi Buronan!
Sinopsis Film Interstellar
Di tahun 2067, keadaan bumi sudah tidak memungkinkan lagi menjadi tempat tinggal manusia. Bencana alam, kelaparan, kekeringan, hingga wabah penyakit semakin merajalela.
Keadaan bumi yang sudah tidak layak inilah membuat Cooper merasa sangat khawatir. Terutama pada kehidupan dan masa depan anak-anaknya, Tom dan Murphy.
Saat itu, usia anak-anak Cooper terbilang masih belia, Tom berumur 15 tahun sedangkan Murphy 10 tahun. Hingga pada suatu ketika, secara mengejutkan Cooper menemukan pola misterius.
Cooper beranggapan bahwa hal tersebut terdapat sangkut pautnya dengan variasi gravitasi, sebagai penunjuk titik koordinat pada kode biner. Hal ini terjadi setelah terpaan badai debu.