4. Masalah Kognitif
Protein juga penting untuk perkembangan otak. Kekurangan protein dapat mengganggu perkembangan kognitif anak, termasuk kemampuan belajar dan memori.
Anak-anak yang tidak mendapatkan asupan protein yang cukup mungkin mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi dan memahami materi pelajaran. Ini bisa berdampak negatif pada prestasi akademis mereka.
5. Kelelahan dan Kelesuan
Anak yang kekurangan protein sering kali merasa lelah dan lesu. Kekurangan asupan protein dapat mengakibatkan penurunan energi, sehingga anak tidak memiliki cukup tenaga untuk beraktivitas.
Mereka mungkin tampak kurang bersemangat dan tidak tertarik untuk bermain atau berolahraga. Hal ini dapat memengaruhi perkembangan sosial dan emosional anak.
BACA JUGA:Rahasia Kesehatan Tersembunyi dari Daun Sirih yang Harus Anda Ketahui!
6. Gangguan Hormon
Protein juga diperlukan untuk produksi hormon yang mengatur berbagai fungsi tubuh.
Kekurangan protein dapat mengganggu keseimbangan hormon, yang berujung pada masalah seperti gangguan menstruasi pada anak perempuan.
Hormon pertumbuhan juga dapat terpengaruh, yang lebih lanjut mengganggu pertumbuhan fisik anak.
7. Risiko Terhadap Kesehatan Jangka Panjang
Kekurangan protein di masa kanak-kanak dapat memiliki dampak jangka panjang pada kesehatan.
Anak yang mengalami kekurangan protein mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan penyakit kronis di masa dewasa, seperti penyakit jantung, diabetes, dan obesitas.
Nutrisi yang tidak seimbang pada masa pertumbuhan dapat mengakibatkan dampak permanen yang sulit diperbaiki.
BACA JUGA:Makanan dan Minuman Penghancur Kista, Pilihan Sehat untuk Mendukung Kesehatan