Tari Kebagh memiliki makna dan nilai yang dalam bagi masyarakat Besemah.
Tari ini melambangkan harmoni antara manusia dan alam, antara dunia nyata dan dunia gaib, serta antara budaya lokal dan budaya asing.
BACA JUGA:Menggali Sejarah Jembatan Mahkota II: Penghubung Balikpapan yang Tak Terpisahkan
BACA JUGA:Menelisik Sejarah Jembatan Ampera, Warisan Presiden Soekarno di Palembang
Tari ini juga mencerminkan keindahan, keanggunan, dan kesucian wanita Besemah.
Berbagai nilai yang terkandung dalam Tari Kebagh dapat dijadikan pedoman hidup, antara lain:
1. Keberanian: Tindakan Puyang Serunting Sakti yang berani mengambil selendang bidadari sebagai simbol keberanian.
2. Kesetiaan: Istri bidadari yang tetap mencintai Puyang Serunting Sakti meskipun selendangnya diambil.
BACA JUGA:Banyak Yang Gak Tau Sejarah dan Peran Jembatan Barito dalam Pembangunan Infrastruktur Kalimantan
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Kapal Jung: Penguasa Lautan Indonesia pada Abad Ke-14
3. Kejujuran Puyang Serunting Sakti yang mengembalikan selendang kepada istrinya saat menari.
4. Kehormatan: Rasa hormat masyarakat Besemah yang menjaga Tari Kebagh sebagai bagian dari warisan budaya mereka.
Upaya Melestarikan Tari Kebagh
Sebagai salah satu tari tradisi yang memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi, Tari Kebagh perlu dilestarikan agar tidak punah.
Beberapa langkah yang dapat diambil untuk melestarikannya adalah:
BACA JUGA:Menguak Sejarah Jembatan Tayan: Pintu Gerbang Konektivitas Kalimantan