PAGARALAMPOS.COM - Gunung Krakatau adalah salah satu gunung berapi paling terkenal di dunia, terletak di Selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatera, tepatnya di provinsi Lampung, Indonesia.
Gunung ini tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya, tetapi juga karena sejarahnya yang dramatis dan bergejolak.
Nama "Krakatau" memiliki latar belakang sejarah yang menarik, terkait dengan kebudayaan lokal dan peristiwa alam yang signifikan.
Asal mula nama "Krakatau" diperkirakan berasal dari bahasa Sansekerta, yakni "krakatau" yang berarti "gunung yang mengeluarkan suara."
BACA JUGA:Sejarah Pancasila: Menguak Awal Mula Terbentuknya Dasar Negara Indonesia
Pendapat lain menyebutkan bahwa kata "Krakatau" kemungkinan berasal dari istilah lokal, seperti dari kata "krak" yang berarti "meletus" atau "mengguntur."
Hal ini sesuai dengan karakter gunung berapi yang terkenal dengan aktivitas erupsinya yang dahsyat.
Sebelum mencapai popularitas global, Gunung Krakatau dikenal dengan berbagai nama oleh masyarakat lokal.
Beberapa sumber menyebutkan bahwa penduduk asli di sekitar gunung ini menyebutnya dengan nama "Gunung Sunda," merujuk pada wilayah Sunda yang meliputi pulau Jawa dan Sumatera.
BACA JUGA:Dari Legenda hingga Wisata: Sejarah Gunung Perkison di Aceh
Di samping itu, terdapat juga istilah "Krakatau" yang digunakan oleh para pelaut dan pedagang yang melintasi Selat Sunda.
Nama ini semakin dikenal luas ketika terjadi letusan besar pada tahun 1883 yang menghancurkan sebagian besar pulau tersebut.
Letusan Krakatau pada tahun 1883 adalah salah satu bencana alam paling dahsyat dalam sejarah.
Pada 27 Agustus 1883, letusan yang berlangsung selama beberapa jam ini mengeluarkan suara yang bisa terdengar hingga ribuan kilometer jauhnya.
BACA JUGA:Gunung Kembar: Legenda dan Sejarah di Balik Dua Puncak yang Mengagumkan