Ia memilih Gunung Burni Toleng sebagai tempat bermeditasi karena ketenangan dan kekuatan spiritual yang diyakini ada di puncak gunung tersebut.
BACA JUGA:Sejarah di Balik Nama Gunung Sibayak: Kekuatan Alam dan Identitas Karo
Banyak orang percaya bahwa hingga saat ini, roh sang petapa masih menjaga Gunung Burni Toleng, melindungi alam sekitarnya dari kerusakan dan gangguan manusia.
Peran Gunung Burni Toleng dalam Kehidupan Masyarakat Gayo
Gunung Burni Toleng bukan hanya sekadar objek alam bagi masyarakat Gayo, tetapi juga memiliki makna spiritual yang mendalam.
Banyak masyarakat Gayo yang menganggap gunung ini sebagai tempat yang sakral.
Mereka percaya bahwa Gunung Burni Toleng adalah penjaga keseimbangan alam di wilayah tersebut.
BACA JUGA:Gunung Sumbing: Menelusuri Jejak Sejarah dan Makna Namanya
Karena itulah, pendakian dan aktivitas di sekitar gunung ini dilakukan dengan penuh rasa hormat terhadap alam dan entitas spiritual yang diyakini bersemayam di sana.
Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Gayo sering kali mengadakan ritual tertentu untuk meminta berkah dan perlindungan dari Burni Toleng.
Misalnya, sebelum musim tanam tiba, mereka mengadakan upacara adat di kaki gunung untuk memohon kepada alam agar memberikan hasil panen yang melimpah.
Ritual ini juga berfungsi untuk menjaga hubungan harmonis antara manusia dan alam, yang menjadi salah satu nilai penting dalam budaya Gayo.
BACA JUGA:Gunung Sindoro: Mengungkap Sejarah di Balik Nama dan Mitosnya
Ekspedisi dan Pendakian Gunung Burni Toleng
Di masa sekarang, Gunung Burni Toleng mulai dikenal oleh kalangan pendaki dan petualang, meskipun masih belum sepopuler gunung-gunung lain di Indonesia.
Keindahan alam yang dimilikinya, ditambah dengan pemandangan yang memukau dari puncaknya, membuat gunung ini menjadi destinasi yang patut dijelajahi.