Mengungkap Sejarah Kerajaan Bolaang: Asal-Usul Salah Satu Suku di Sulawesi Utara

Kamis 03-10-2024,19:57 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

 Masa Kerajaan

Pada abad ke-13, para bogani (pemimpin suku Mongondow) bersatu dan mengangkat Mokodoludut sebagai raja pertama, yang dalam bahasa lokal disebut Punu'.

BACA JUGA:Menggali Sejarah Jembatan Mahkota II: Penghubung Balikpapan yang Tak Terpisahkan

BACA JUGA:Menelisik Sejarah Jembatan Ampera, Warisan Presiden Soekarno di Palembang

Pada abad ke-16, setelah Raja Mokodompit meninggalkan wilayahnya ke Siau, kerajaan mengalami kekosongan kekuasaan hingga akhirnya putra Mokodompit, Tadohe, diangkat menjadi raja ketujuh.

Di bawah kepemimpinannya, sistem pemerintahan kerajaan diperbaiki, dan pada tahun 1901, wilayah ini dimasukkan ke dalam Onderafdeling Bolaang Mongondow yang termasuk dalam Afdeling Manado.

 Bahasa dan Budaya

Suku Mongondow menggunakan Bahasa Mongondow dalam kehidupan sehari-hari, yang termasuk dalam rumpun bahasa Filipina.

BACA JUGA:Banyak Yang Gak Tau Sejarah dan Peran Jembatan Barito dalam Pembangunan Infrastruktur Kalimantan

BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Kapal Jung: Penguasa Lautan Indonesia pada Abad Ke-14

Mereka juga berkomunikasi dalam Bahasa Melayu Manado dan Bahasa Indonesia.

Selain itu, mereka memiliki beberapa marga yang diwariskan secara turun-temurun, di antaranya Makalalag, Mokoginta, Mokodongan, dan Mokoagow.

Warisan budaya dan sejarah suku Mongondow ini terus dipertahankan dan diwariskan dari generasi ke generasi, mencerminkan kekayaan tradisi yang ada di Sulawesi Utara.

Kategori :