Kehidupan sehari-hari Suku Tengger sangat berkaitan dengan pertanian.
Mereka menanam berbagai komoditas, termasuk padi, jagung, dan sayuran, serta dikenal sebagai pengrajin terampil dalam kerajinan tangan dan anyaman bambu.
5. Bahasa dan Tradisi
Masyarakat Tengger berkomunikasi menggunakan bahasa Tengger, yang merupakan dialek dari bahasa Jawa.
BACA JUGA:Sejarah Nama Gunung Semeru: Menggali Tradisi dan Kepercayaan
BACA JUGA:Banyak Yang Gak Tau Sejarah dan Peran Jembatan Barito dalam Pembangunan Infrastruktur Kalimantan
Mereka juga memiliki tradisi lisan yang kaya, yang mencakup cerita rakyat, lagu, dan tarian yang diwariskan dari generasi ke generasi.
6. Interaksi dengan Komunitas Lain
Suku Tengger dikenal sebagai masyarakat yang ramah dan terbuka, sering kali berinteraksi dengan suku-suku lain seperti Suku Jawa dan Suku Madura yang tinggal di sekitar mereka.
7. Pelestarian Lingkungan
Masyarakat Tengger sangat peduli terhadap lingkungan yang menjadi bagian penting dari kehidupan mereka.
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Kapal Jung: Penguasa Lautan Indonesia pada Abad Ke-14
BACA JUGA:Menguak Sejarah Jembatan Tayan: Pintu Gerbang Konektivitas Kalimantan
Mereka berusaha menjaga kelestarian alam dengan menerapkan praktik pertanian berkelanjutan.
Dengan warisan budaya dan sejarah yang kaya, Suku Tengger terus melestarikan tradisi dan ritual mereka hingga saat ini.
Melalui aktivitas sehari-hari dan berbagai upacara, mereka menunjukkan komitmen dalam menjaga hubungan harmonis dengan alam dan budaya yang mereka anut.