Outlaw King (2018): Mengungkap Perjuangan Sejarah 'Raja Pemberontak' untuk Kebebasan Skotlandia

Jumat 27-09-2024,06:59 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Dalam film "Outlaw King," Paul Blair berperan sebagai Uskup Lamberton, sementara Stephen Dillane memerankan Raja Edward I.

Di antara para pemeran lainnya, terdapat Steven Cree sebagai Christopher Seton, Kim Allan sebagai Isabella MacDuff, Countess of Buchan, serta Sam Spruell sebagai Aymer de Valence dan Rebecca Robin sebagai Margaret dari Prancis. 

Karakter-karakter lain dalam film ini termasuk Jack Greenlees sebagai Alexander Bruce, Jamie Maclachlan sebagai Roger De Mowbray, Benny Young sebagai Sir Simon Fraser, dan Clive Russell sebagai Lord MacKinnon dari Skye.

Josie O'Brien memainkan peran sebagai Marjorie Bruce, sedangkan Matt Stokoe berperan sebagai John Segrave.

Sinopsis:

Film ini berfokus pada perjuangan nyata Robert the Bruce, seorang bangsawan Skotlandia yang bertekad untuk membebaskan tanah airnya dari penjajahan Inggris yang dilakukan oleh Raja Edward I.

Penjajahan ini membawa banyak penindasan kepada rakyat Skotlandia. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, Robert the Bruce, yang sebelumnya mendukung perjanjian dengan Inggris, merasa terpanggil untuk memimpin perlawanan.

Robert mulai menjalin aliansi dengan para bangsawan Skotlandia yang setia, seperti James Douglas, saudaranya Edward Bruce, dan mertuanya, Angus Og Macdonald.

Meskipun ada upaya perdamaian antara Robert dan John III Comyn, konflik baru pun muncul.

Sebelumnya, William Wallace, seorang petani yang diangkat menjadi pemimpin perjuangan kemerdekaan, telah memimpin pemberontakan yang berakhir dengan tragis ketika ia dieksekusi.

Pemberontakan Robert the Bruce dipicu oleh kegagalan pemberontakan tersebut, dan dia mulai mengumpulkan para pemimpin daerah untuk merencanakan gerakan baru demi meraih kebebasan Skotlandia.

Namun, dukungan terhadapnya tidak sepenuhnya kuat, dan hanya sedikit pemimpin yang bersedia ikut serta.

Robert, yang diperankan oleh Chris Pine, pun melancarkan strategi gerilya dengan pasukannya yang kecil, meskipun jumlah mereka jauh lebih sedikit dibandingkan pasukan Inggris.

Pertempuran dramatis terjadi di berbagai lokasi di Skotlandia, disertai dengan konflik batin yang dihadapi oleh Robert.

Dia harus menghadapi dilema moral dan politik, termasuk persoalan siapa yang berhak menjadi raja Skotlandia yang merdeka. Dalam proses mengumpulkan dukungan, Robert terpaksa membunuh John III Comyn, yang membuatnya menjadi buronan Kerajaan Inggris.

Kategori :