PAGARALAMPOS.COM - Tulungagung memiliki sejarah panjang yang tidak hanya terjalin dalam kenangan, tetapi juga mencerminkan asal usul namanya.
Nama "Tulungagung" berasal dari dua kata, yaitu "Tulung" dan "Agung." Dalam bahasa Sanskerta, "Tulung" berarti "sumber air," sementara dalam konteks Jawa, istilah ini juga merujuk pada "umbul." Di sisi lain, "Agung" berarti "besar."
Dengan demikian, Tulungagung dapat diartikan sebagai "sumber air besar" atau "pertolongan besar," menggambarkan dua aspek penting yang saling berkaitan dalam perkembangan daerah ini.
Sejarah awal Tulungagung dimulai dengan sebutan Kabupaten Ngrowo, yang merujuk pada karakteristik wilayahnya yang dipenuhi rawa.
BACA JUGA:Tulungagung Punya 7 Destinasi Wisata Instagramable, Sudah Pernah Kesini?
Transportasi utama pada zaman itu mengandalkan sungai, terutama Sungai Ngrowo, yang menjadi urat nadi kehidupan masyarakat.
Banyak lokasi yang kini dikenal dalam sejarah, seperti Gledug, Pacet, dan Waung, terletak dekat sungai, mencerminkan betapa pentingnya aliran air bagi kehidupan penduduk.
Daerah Ngrowo dikuasai oleh para Tumenggung di bawah naungan Kerajaan Mataram.
Pada masa itu, banyak sumber air melimpah, dan salah satu lokasi penting yang kini menjadi alun-alun adalah tempat di mana "Tulungagung" mulai dikenal.
BACA JUGA:Tulungagung Mempesona! Inilah Daya Tarik Pantai Dlodo yang Cocok Untuk Liburan saat Weekend
Dengan banyaknya sumber air, daerah tersebut mendapat predikat sebagai "sumber air besar," yang selaras dengan nama Tulungagung.
Seiring waktu, perluasan wilayah menjadi kebutuhan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Perubahan status dari ketemenggungan menjadi kabupaten memerlukan pengembangan lahan lebih luas. Bantuan dari kabupaten sekitar menjadi sangat berharga.
Pada abad ke-19, sejumlah daerah dari Kabupaten Blitar, Ponorogo, dan Pacitan disumbangkan untuk memperluas wilayah Ngrowo.
BACA JUGA:Pantai Dlodo Tulungagung, Wisata Alam Dengan Suasana Menenagngkan yang Mempesona