Monumen ini berfungsi sebagai pusat dari berbagai kegiatan masyarakat, termasuk acara budaya dan perayaan besar.
BACA JUGA:Apa Saja Tempat Bersejarah yang Wajib Dikunjungi di Medan? Cari Tahu Disini!
Lokasinya yang strategis di tengah kota membuatnya menjadi tempat berkumpul bagi warga dan wisatawan.
Selain itu, Jam Gadang menjadi latar belakang populer untuk foto-foto turis yang mengunjungi Bukittinggi.
4. Arsitektur yang Unik
Bangunan Jam Gadang memiliki desain yang khas, yaitu perpaduan arsitektur Eropa dengan gaya atap rumah adat Minangkabau yang melengkung ke atas, menyerupai tanduk kerbau.
Awalnya, pada zaman kolonial, atap Jam Gadang berbentuk bulat dengan ornamen khas Belanda.
BACA JUGA:Bagaimana Sejarah dan Daya Tarik Benteng Marlborough di Bengkulu? Simak Penjelasannya!
Namun, setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1949, atapnya diubah menjadi bentuk tradisional Minangkabau sebagai wujud identitas budaya lokal.
5. Punya Makna Mistis
Jam Gadang juga dikaitkan dengan berbagai mitos dan kepercayaan lokal.
Salah satu cerita yang terkenal adalah kepercayaan bahwa jumlah anak tangga pada monumen ini memiliki makna tertentu.
Terdapat total 136 anak tangga di dalam menara Jam Gadang, yang menurut mitos mewakili angka simbolik terkait berbagai peristiwa penting dalam sejarah Bukittinggi.
BACA JUGA:Dari Gagasan Soekarno hingga Megahnya Monas, Perjalanan Sejarah Monumen Nasional
Selain itu, beberapa orang percaya bahwa Jam Gadang memiliki aura mistis, terutama karena kehadirannya yang kokoh dan monumental selama berabad-abad.
6. Pernah Mengalami Beberapa Renovasi