Terkejut dan ketakutan, Si Pahit Lidah segera meninggalkan pekerjaannya. Jago Setahun dan saudara-saudaranya juga menghentikan pekerjaan mereka di Sungai Sulup, meninggalkan kayu yang telah dipotong.
Si Pahit Lidah percaya pada berita tersebut dan beranggapan bahwa kayu yang ditinggalkan akan berubah menjadi batu.
Tidak lama kemudian, potongan kayu di Sungai Sulup benar-benar berubah menjadi batu, dan tempat tersebut kemudian dikenal sebagai Batu Betiang, yang menjadi lokasi keramat.
Sementara itu, bendungan yang tidak selesai dibangun oleh Si Pahit Lidah berubah menjadi Danau Tes, yang sebelumnya dikenal sebagai Pemebet Si Pahit Lidah.
Kisah ini telah menjadi legenda yang menggambarkan kekuatan dan peristiwa luar biasa dari empat tokoh sakti di wilayah Rejang, serta bagaimana tindakan dan kata-kata mereka menciptakan keajaiban dan tempat-tempat bersejarah di sekitar mereka.
BACA JUGA:Kedatangan Artefak Peninggalan Sejarah Nabi Muhammad Disambut di Mapolres Pagar Alam
BACA JUGA:Jejak Sejarah Majapahit: Mengungkap Dominasi Kerajaan yang Menguasai 30 Wilayah
BACA JUGA:Kerahkan Personel Pengamanan Artefak Sejarah Nabi Muhammad SAW
BACA JUGA:Mengulas Sejarah Kelenteng Fuk Ling Miau, Simbol Toleransi dan Kekayaan Budaya di Yogyakarta